Sunday 16 November 2014

Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya suatu motif, yaitu motif berprestasi. Motif berprestasi adalah suattu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai hasil terbaik guna mencapai kepuasan pribadi (Gede Anggan Suhandana, 1980: 55). Faktor dasarnya adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi.
Teori motivasi pertama kali dikemukakan oleh Maslow (1934). Ia mengemukakan tentang hierarki kebutuhan yang mendasari motivasi. Menurutnya, kebutuhan bertingkat sesuai dengan tingkatan pemuasannya, yaitu kebutuhan fisik, kebutuhan akan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Gambar 3.3 menunjukkan hierarki kebutuhan menurut Abraham Maslow. Kemudian, oleh Clayton Alderfpr teori tersebut dibagi menjadi tiga kelompok, yang dikenal dengan teori eksistensi, ketergantungan, dan pertumbuhan (existence, relatedness, and growth-ERG).
Pertama, kebutuhan akan eksistensi, menyangkut keperluan material yang harus ada (termasuk kebutuhan fisiologis dan keamarian dari Maslow).
Kedua, ketergantungan, yaitu kebutuhan untuk mempertahankan hubungan interpersonal (termasuk kebutuhan hosial dan harga diri dari Maslow).
Ketiga, kebutuhan perkembangan, yaitu kebutuhan intrinsik untuk perkembangan personal (termasuk kebutuhan aktualisasi dan harga diri dari Maslow).
Kebutuhan berprestasi wirausaha (n'Ach) terlihat dalam bentuk tindakan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan efisien dibanding sebelumnya. Wirausaha yang memiliki motif berprestasi tinggi pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1)      Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan.persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya.
2)      Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan.
3)      Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.
4)      Berani menghadapi risiko dengan penuh perhitungan.
5)      Menyukai dan melihat tantangan secara seimbang (fifty-fifty). Jika tugas yang diembannya sangat ringan, maka wirausaha merasa kurang tantangan, tetapi ia selalu menghindari tantangan yang paling sulit yang memungkinkan pencapaian keberhasilan sangat rendah.

Kebutuhan akan kekuasaan (n'Pow), yaitu hasrat untuk memengaruhi, mengendalikan, dan menguasai orang lain. Ciri umumnya adalah senang bersaing, berorientasi pada status, dan cenderung lebih berorientasi pada status dan ingin m.emengaruhi orang lain.
Menurut Nasution (1982: 26) dan Louis Allen (1986: 70), ada tiga fungsi.motif, yaitu:
1)      Mendorong manusia untuk menjadi penggerak atau motor yang melepaskan energi.
2)      Menentukan arah perbuatan ke tujuan tertentu.
3)      Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan yang harus dijalankan untuk mencapai suatu tujuan dengan menghindari perbuatan yang tidak bermanfaat bagi pencapaian tujuan tersebut.
Berdasarkan teori motivasi di atas, maka timbul pertanyaan mengapa orang berhasrat menjadi wirausaha. Menurut Dun Steinhoff & John F. Burgess (1993: 6), terdapat tujuh alasan, yaitu:
1)      The desire for higher income.
2)      The desire for a more satisfying career.
3)      The desire to be self-directed.
4)      The desire for the prestige that comes to being a business owner.
5)      The desire to run with a new idea or concept.
6)      The desire to build long-term wealth.
7)      The desire to make a contribution to humanity or to a specific cause.

Dalam Entrepreneur'sHandbookyang dikutip oleh Yuyun Wirasasmita 994: 8), dikemukakan beberapa alasan mengapa .seseorang menjadi artrausaha, yaitu:
1)      Alasan keuangan, untuk mencari nafkah, menjadi kaya, mencari pendapatan tambahan, dan sebagai jaminan stabilitas keuangan.
2)      Alasan sosial, untuk memperoleh gengsi/status, agar dapat dikenal dan dihormati, menjadi contoh bagi orang agar dapat ditiru orang n, dan agar dapat bertemu orang banyak.
3)      Alasan pelayanan, untuk membuka lapangan pekerjaan, menatar, dan membantu meningkatkan perekonomi masyarakat.
4)      Alasan pemenuhan diri, untuk menjadi atasan/mandiri, mencapai sesuatu yang diinginkan, menghindari ketergantungan pada orang lain, menjadí 1ebih produktif, dan menggunakan kemanipuan pribadi.
5)      Motivasi apa yang mendorong seseorang tertarik untuk berwirausaha.

 Info Selengkapnya

0 komentar:

Post a Comment