Tuesday 7 October 2014

Kelihatannya mengidentifkasi pesaing adalah tugas perusahan yang sederhana,
Coca- Cola tahu bahwa Pepsi Cola adalah pesaing utamanya, dan Sony tahu bahwa Matshushita adalah pesaing utamanya. Namun cakupan pesaing actual dan potensial perusahaan sebenarnya jauh lebih luas. Perusahaan lebih mungkinuntuk dikalahkan oleh pesaingnya yang baru muncul atau olehteknologi baru, dibandingkan oleh pesaingnya saat ini.
Berikut contoh : Bersama – sama dengan pabrikan deterjenlain, Unilever mencemaskan riset yang sedang dilakukan atas mesincuci ultrasonik. Jika disempurnakan, mesin ini akan mencuci pakaian dalam air yang mengandung sedikit atau tanpa diterjen. Sejauh ini, mesin tersebut hanya dapat mencuci kotoran dan jenis kain tertentu. Bagi bisnis diterjen, ancaman apakah yang lebih besar daripada mesin cuci ultrasonik?.
Di pasar kita dapat membedakan empat tingkat persainganberdasarkan tingkat substitusi produk :
1. Persaingan merek : terjadi apabila suatu perusahaan parapesaingnya adalah perusahaan lain yang menawarkan produkdan jasa yang serupa pada pelanggan yang sama dengan harga yang sama.
2. Persaingan industri : terjadi apabila suatu perusahaan menganggappara pesaingnya adalah semua perusahaan yang membuatproduk atau kelas produk yang sama.
3. Persaingan bentuk : terjadi apabila suatu perusahaan yangmenganggap para pesaingnya adalah semua perusahaan yangmemproduksi produk yang memberikan jasa yang sama.
4. Persaingan generik : terjadi apabila suatu perusahaan menggangap para pesaingnya adalah semua perusahaan yang bersaing untuk mendapatkan uang konsumen yang sama.
Dalam dunia bisnis persaingan pasti ada, entah itu bersaing dengan sehat ataupun persaingan yang tidak sehat. Banyak pengusaha yang menganggap bahwa pesaing adalah sebagai musuh, tapi menurut penulis pesaing adalah mitra karena dengan adanya pesaing maka prodak yang dihasilkan suatu perusahaan menjadi lebih baik. Hal ini disebabkan karena antara perusahaan yang satu dengan yang lain, berlomba-lomba membuat produk yang berkualitas sehingga tidak kalah dengan perusahaan lain yang pada akhirnya akan menarik perhatian costemer untuk membeli produk tersebut.
Menghadapi pesaing bukanlah hal yang mudah, perusahaan harus mengetahui kondisi pesaing baik dalam ataupun luarnya agar perusahaan dapat membuat strategi untuk menghadapi pesaing tersebut. Oleh karena itu, maka disusunlah makalah yang berjudul “ Analisis Pesaing”.



A.    Strategi Biaya Rendah
Strategi Biaya Rendah menekankan pada upaya memproduksi produk standar dengan biaya per unit yang sangat rendah. Produk ini biasanya ditujukan kepada konsumen yang relatif mudah terpengaruh oleh pergeseran harga atau menggunakan harga sebagai faktor penentu keputusan. Dari sisi perilaku pelanggan, strategi jenis ini amat sesuai dengan kebutuhan pelanggan yang termasuk dalam kategori perilaku, ketika konsumen tidak terlalu peduli terhadap perbedaan merk, relatif tidak membutuhkan perbedaan produk, atau jika terdapat sejumlah besar konsumen memiliki kekuatan tawar -  menawar yang signifikan.
Untuk dapat menjalankan strategi biaya rendah, sebuah perusahaan harus mampu memenuhi syarat di dua bidang, yaitu : Sumber daya (resources) dan Organisasi. Strategi ini hanya mungkin dijalankan jika dimiliki beberapa keunggulan di bidang sumber daya perusahaan, seperti kuat akan modal, terampil pada rekayasa proses (process engineering), pengawasan yang ketat, mudah diproduksi, serta biaya distribusi dan promosi rendah. Sedangkan dari bidang Organisasi, perusahaan harus memiliki kemampuan mengendalikan biaya dengan ketat, informasi pengendalian yang baik dan insentif berdasarkan target. Berusaha untuk menjadi produsen berbiaya rendah dalam industri bisa sangat efektif ketika pasar dibangun dari banyak pembeli yang peka terhadap harga, ketika ada sejumlah cara untuk mencapai diferensiasi produk, ketika para pembeli tidak terlalu memusingkan perbedaan dari merek yang satu ke merek yang lain, atau ketika terdapat sejumlah besar pembeli dengan daya tawar yang signifikan. Gagasan pokoknya adalah menjual dengan harga yang lebih rendah dari pesaing dan dengan demikian menguasai pangsa pasar dan penjualan, yang sepenuhnya mendepak pesaing keluar dari pasar. Perusahaan yang menggunakan strategi kepemimpinan biaya rendah atau nilai terbaik harus meraih keunggulan kompetitif dengan cara-cara yang sulit ditiru atau disamai oleh pesaing. Jika pesaing dapat dengan relatif mudah atau tidak mahal meniru metode kepemimpinan biaya sang pemimpin, keunggulan pemimpin tersebut tidak akan bertahan cukup lama untuk memberikan hasil yang besar di pasar. Untuk menjalankan strategi kepemimpinan biaya secara berhasil, sebuah perusahaan harus memastikan bahwa total biaya diseluruh rantai nilainya lebih rendah dari total biaya pesaing. Terdapat dua cara untuk mencapai hal tersebut, antara lain:
1.            Menjalankan aktivitas-aktivitas rantai nilai secara lebih efektif daripada pesaing dan mengontrol berbagai faktor yang mungkin mendongkrak biaya aktivitas rantai nilai.
2.            Memperbarui keseluruhan rantai nilai perusahaan untuk mengeliminasi atau memangkas aktivitas-aktivitas yang menambah biaya.
Ketika menjalankan strategi kepemimpinan biaya, sebuah perusahaan harus berhati-hati untuk tidak menggunakan cara-cara seperti pemotongan harga yang agresif sehingga laba mereka menjadi terlalu rendah atau bahkan tidak ada sama sekali. Selalu mencari terobosan teknologi yang mampu menghemat biaya dan berhati-hati pada perkembangan rantai nilai lain yang dapat menghancurkan keunggulan kompetitif perusahaan. Strategi kepemimpinan biaya rendah atau nilai terbaik akan sangat efektif dalam kondisi-kondisi berikut:
1.        Ketika persaingan harga antarpenjual pesaing sangat ketat
2.        Ketika produk penjual pesaing pada pokoknya sama dan pasokan tersedia dari semua penjual
3.        Ketika ada beberapa cara untuk mencapai diferensiasi produk yang memiliki nilai bagi pembeli
4.        Ketika sebagian besar pembeli menggunakan produk dengan cara yang sama
5.        Ketika pembeli hanya mengeluarkan sedikit biaya untuk berpindah membeli dari satu penjual ke penjual yang lain
6.        Ketika pembeli begitu besar dan memiliki daya tawar yang signifikan untuk meminta penurunan harga
7.        Ketika pendatang industri baru menggunakan harga perkenalan yang rendah untuk menarik pembeli dan membangun basis konsumen.
Strategi kepemimpinan biaya yang berhasil biasanya memengaruhi seluruh perusahaan, sebagaimana terlihat dari efisiensi yang tinggi, overhead yang rendah, hak istimewa yang terbatas, ketidaktoleransian terhadap limbah, penyaringan yang ketat atas permintaan anggaran, pengendalian yang luas, pemberian imbalan yang dikaitkan dengan kemampuan untuk menghemat biaya, dan partisipasi karyawan yang luas dalam upaya pengendalian biaya. Beberapa risiko yang terkait dengan strategi kepemimpinan biaya adalah bahwa pesaing mungkin saja "mengimitasi" strategi tersebut sehingga menyebabkan penurunan laba di industri secara keseluruhan; bahwa berbagai terobosan dalam industri bisa membuat strategi tersebut tidak efektif; atau bahwa ketertarikan pembeli beralih ke fitur-fitur lain di luar harga.
Strategi Kepemimpinan Biaya (cost leadership strategy) Disebut juga strategi kepemimpinan biaya-rendah (low-cost leadership strategy) atau strategi penyedia biaya-rendah (low-cost provider strategy).
Berikut ini adalah Ciri dari Low Cost Leadership adalah :
Ciri-ciri
Low-cost Leadership
Basis dari keunggulan
Kompetitif
Biaya-biaya lebih rendah dibandingkan dengan
pesaing-pesaing
Target strategi
Pangsa pasar yang luas
Lini Produk
Produk dasar yang baik dengan kualitas yang diterima
dengan pilihan produk terbatas
Penekanan Produksi
Pencarian menerus untuk pengurangan biaya tanpa
mengurangi kualitas yang diterima dan fitur-fitur yang
penting
Penekanan Pemasaran
Mencoba membuat fitur-fitur produk lebih baik yang
ditawarkan dengan harga rendah
Mempertahankan Strategi
Harga-harga ekonomis(bernilai). Kuncinya adalah
mengelola biaya-biaya menurun, tahun ke tahun di
semua area bisnis.

B.     Memenangkan Persaingan melalui Strategi Harga
1.      Harga
Harga adalah suatu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan. Harga juga mengomunikasikan positioning nilai yang dimaksudkan dari produk atau merek perusahaan ke pasar.
2.      Peran Strategis dari Harga
Beberapa factor mempengaruhi keputusan manajemen tentang berapa harga yang akan digunakan pada strategi pemasaran.
Sebuah perhatian penting adalah memperkirakan bagaimana pembeli merespon harga alternative untuk sebuah barang atau jasa. Biaya produksi dan distribusi ditetapkan lebih rendah dari batasan pada keputusan harga.
Biaya mempengaruhi kemampuan sebuah organisasi untuk bersaing. Keberadaan dan potensi persaingan pada segment pasar yang ditargetkan oleh sebuah perusahaan mempengaruhi fleksibilitas manajemen dalam menyeleksi harga.
a.       Harga dalam strategi positioning
Pilihan strategis tentang sasaran pasar, strategi positioning dan strategi produk dan distribusi menentukan pedoman strategi harga dan promosi. Kualitas produk, dan features, jenis-jenis saluran distribusi dan performans fungsi-fungsi melalui semua anggota rantai nilai membentuk sebuah range harga yang layak.
b.      Situasi harga
strategi harga mensyaratkan monitoring secara terus menerus karena perubahan kondisi eksternal, tindakan para pesaing dan peluang untuk memperoleh sebuah pengurangan kekuatan persaingan melalui aksi harga.
Terdapat bermacam-macam situasi yang memerlukan pengurangan harga : 
a.       Keputusan berapa harga produk baru dan produk lini.
b.      Mengevaluasi kebutuhan untuk penyesuaian harga seperti pergerakkan produk melalui siklus hidup produk
c.       Perubahan sebuah strategi positioning untuk memodifikasi strategi harga sekarang.
d.      Keputusan bagaimana respon pada tekanan ancaman persaingan.

3.      Peran-peran harga
Harga memainkan beragam fungsi dalam program pemasaran – sebagai sebuah signal untuk pembeli, sebuah instrument persaingan, sebuah tujuan untuk meningkatkan performans keuangan dan sebuah substitusi untuk fungsi-fungsi program pemasaran lainnya (seperti harga promosi). 

4.      Strategi harga
Tahapan utama pemilihan strategi harga meliputi :
Ø  Penentuan tujuan harga, menjadi pedoman pengembangan strategi.
Ø  Menganalisis situasi harga, membawa kedalam perkiraan demand, biaya, persaingan dan factor hukum dan etika. Analisis ini mengindikasikan seberapa besar fleksibilitas dalam harga sebuah produk baru atau perubahan strategi harga produk yang ada.
Ø  Menseleksi strategi harga,
Ø  Menetapkan harga spesifik dan kebijakan, untuk implementasi strategi.

Strategi harga mempunyai peran-peran penting lainnya bagi perusahaan yaitu :
a)      Tanda bagi pembeli, harga menjadi tanda bagi pembeli ketika hendak memperoleh suatu produk.
b)      Instrumen persaingan, untuk menghadapi persaingan harga sering menjadi salah satu faktor penentu. Misalnya perang harga merupakan strategi yang dilakukan oleh perusahaan untuk memenangkan persaingan.
c)      Meningkatkan peformans keuangan, strategi harga yang tepat akan menghasilkan keuntungan/laba yang signifikan bagi perusahaan 
d)     Mempertimbangkan program pemasaran, harga yang ditetapkan akan berpengaruh terhadap program pemasaran lainnya. Jika strategi harganya tepat maka program pemasaran lainnya akan mudah dilaksanakan dan sebaliknya jika strategi harga yang dijalankan kurang cocok maka program pemasaran lainnya akan sulit dilaksanakan. 
e)      Penetapan harga nilai dimana apabila harga produk sesuai dengan nilainya maka konsumen menganggap produk tersebut tidak mahal meskipun harga sebenarnya dari produk itu cukup tinggi karena mereka memperoleh manfaat dari produk tersebut, sedangkan apabila harga produk tidak sesuai dengan nilainya maka konsumen menganggap harga mahal karena merasa manfaat yang mereka terima dari produk tersebut tidak sesuai.
f)       Sebagai usaha untuk memperlancar jadual produksi.

Suatu perusahaan harus menetapkan harga untuk pertama kalinya ketika :
Ø  Perusahaan mengembangkan atau memperoleh suatu produk baru. 
Ø  Perusahaan baru pertama kali memperkenalkan produk regulernya ke saluran distribusi atau daerah baru.
Ø  Perusahaan akan mengikuti lelang atas suatu kontrak kerja baru.

Berikut beberapa strategi yang dapat menjadi pertimbangan dalam menentukan harga jual:
A.    Strategi pada produk baru
1.      Harga skimming: Strategi skimming price adalah menetapkan harga jual produk baru dengan harga awal tinggi. Harga jual kian menurun seiring waktu berjalan. Produk elektronik dan sejenisnya kerap menggunakan strategi ini dalam melakukan penetrasi pasar. Misalnya: Nokia, laptop, PC, dan lain-lain.
2.      Harga penetrasi: Strategi harga jual penetrasi dilakukan dengan cara menentukan harga jual awal sangat rendah. Tujuannya dengan harga jual murah konsumen akan lebih tertarik untuk mencoba. Penetrasi pasar akan berjalan cepat dan harapannya memberikan kesempatan membangun loyalitas kepada konsumen.

B.     Strategi Psikologi konsumen
1.      Harga bergengsi: strategi harga prestige price adalah menetapkan harga jual tinggi agar terbentuk produk image yang umumnya mengutamakan kualitas.
2.      Harga ganjil: strategi harga odd price adalah menetapkan harga jual yang ganjil atau sedikit di bawah harga jual yang telah ditentukan dengan tujuan secara psikologis memberikan kesan lebih murah kepada pembeli. contoh: harga Rp 100.000 menjadi Rp 99.990

3.      Harga rabat: strategi harga multiple unit price adalah memberikan potongan harga jual tertentu apabila konsumen membeli dalam jumlah tertentu. Potongan harga jual yang diberikan bukan berupa harga namun diberikan dalam bentuk barang. Contoh: beli 3 dapat bonus 1
4.      Harga lini stregi: strategi line pricing adalah memberikan cakupan harga jual yang berbeda pada lini produk yang berbeda. Contoh: harga jual tiket bioskop XXI atau 21 Premier relatif lebih mahal dibanding harga jual studio 21 dengan film yang sama
5.      Pemimpin harga: strategi leader price adalah menetapkan harga jual lebih rendah dari pada harga pasar (harga normal) demi meningkatkan omzet. Contoh: biasanya ritel jenis hipermarket memberikan promisi harga jual yang lebih murah dibanding supermarket biasa

C.     Strategi potongan harga
Harga diskon: strategi harga diskon (rabat) pada penjual adalah strategi dengan memberikan potongan harga untuk meningkatkan penjualan. Diskon dapat diberikan dalam bentuk kuantitas (untuk jumlah tertentu), pembayaran tunai, atau tukar tambah (trade discount)

D.    Harga Kompetitif
1.      harga Relatif: strategi relative price adalah menentukan harga di atas, di bawah atau sama dengan tingkat harga persaingan di mana gerakan harganya mengikuti gerakan pesaing.
2.      Mengikuti harga yang ada: strategi follow the leader price adalah penetapan harga produk baik barang maupun jasa diserahkan kepada pimpinan pasar dan mengikuti harga jual produk sejenis.

5.      Penetapan harga
Dalam menetapkan harga kita harus menentukan antara lain :
1.      Memilih Tujuan Penetapan Harga
a.       Kelangsungan hidup/ Survival
b.      Memaksimalkan keuntungan sekarang/ Maximize current profits
c.       Memaksimalkan pangsa pasar mereka/ Maximize their market share

Penetapan harga penetrasi pasar/ Market-penetration pricing Terbaik apabila:
a)      Pasar sangat peka terhadap harga, dan harga rendah merangsang pertumbuhan pasar,
b)      Biaya produksi dan distribusi menurun dengan semakin banyaknya pengalaman produksi, dan
c)      Harga yang rendah menghilangkan semangat pesaing lama dan potensial.

2.      Menentukan permintaan
Kepekaan harga/ Price sensitivity

3.      Memperkirakan Biaya
A.    Jenis-jenis Biaya dan Level Produksi
1.      Biaya tetap (overhead), adalah biaya-biaya yang tidak dipengaruhi oleh produksi atau penjualan.
2.      Biaya variabel, langsung berubah menurut level produksi
3.      Biaya total, merupakan jumlah biaya tetap dan biaya variabel untuk tiap level produksi tertentu.
4.      Biaya rata-rata, adalah biaya perunit untuk level produksi tersebut; biaya tersebut sama dengan total biaya dibagi produksi.
B.     Produksi yang Terakumulasi
Kurva pengalaman/ Experience curve (Learning curve), adalah penurunan biaya rata-rata dengan terakumulasinya pengalaman produksi tersebut.
A.    Tawaran pemasaran yang terdiferensiasi
-          Activity-based cost (ABC) accounting
B.     Biaya berdasarkan sasaran

4.      Menganalisis Biaya, Harga, dan Tawaran Pesaing
5.      Memilih Metode Penetapan Harga
A.    Harga markup/ Markup Pricing
Biaya perunit =
biaya variabel + (biaya tetap/unit penjualan)
Harga markup=
biaya perunit/ (1 – pengembalian atas penjualan yg diinginkan)
B.     Harga Sasaran Pengembalian/Target-return Pricing
Harga sasaran pengembalian =
Biaya perunit + (tingkat pengembalian X modal yg diinvestasikan)/penjualan perunit
C.     Volume titik impas
Volume titik impas = biaya tetap / (harga – biaya variabel)
D.    Harga berdasarkan nilai yang dipersepsikan
1.      Nilai yang dipersepsikanPerceived value
2.      Harga pembeli/ Price buyers
3.      Nilai pembeli/ Value buyers
4.      Pembeli yang setia/ Loyal buyers
5.      Harga berdasarkan nilai yg digunakan/ Value-in-use price

E.     Penetapan harga nilai/ value pricing
-          Penetapan harga murah setiaphari/ everyday low pricing (EDLP)
-          Penetapan harga tinggi-rendah/ high-low pricing
F.      Penetapan harga sesuai harga yang berlaku/ going-rate pricing
G.    Penetapan harga tender/ auction-type pricing
-          Tender di Inggris/ english auctions (tawaran menaik)
-          Tender di Belanda/ Dutch auctions (tawaran menurun)
-          Tender penawaran tertutup/ sealed-bid auctions
H.    Penetapan harga kelompok/ group pricing

Penawaran perusahaan
Laba perusahaan
Probabilitas mendapatkan kontrak dengan penawaran ini
(Asumsi)
Laba yang diharapkan
$  9,500
$  100
0.81
$  81
10,000
600
0.36
216
10,500
1,100
0.09
99
11,000
1,600
0.01
16
Tabel Dampak Berbagai Penawaran Tender Terhadap Laba Yang Diharapkan
6.      Memilih Harga Akhir
A.    Penetapan harga psikologis
-          Harga referensi/ Reference price
B.     Penetapan harga pembagian resiko dan keuntungan
C.     Pengaruh elemen-elemen pemasaran lain
-          Merek dengan mutu yang relatif rata-rata tetapi dengan anggaran iklan yang relatif tinggi dapat menggunakan harga premium.
-          Merek dengan mutu relatif tinggi dan iklan yang relatif tinggi memperoleh harga tertinggi.
-          Hubungan positif yang paling kuat antara harga yang tinggi dan iklan yang tinggi terjadi pada tahap-tahap akhir siklus hidup produk bagi pemimpin pasar.
D.    Kebijakan penetapan harga perusahaan.
E.     Pengaruh harga terhadap pihak-pihak lain.

6.      Mengadaptasi Harga
A.    Diskriminasi harga dapat berhasil apabila:
1.      Pasar harus dapat disegmentasikan dan segmen-segmen tersebut harus menunjukkan perbedaan intensitas permintaan
2.      Konsumen pada segmen harga lebih rendah tidak dapat dapat menjual kembali produk tersebut kepada segmen harga lebih tinggi.
3.      Pesaing tidak dapat menjual dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga perusahaan yang harganya lebih tinggi.
4.      Biaya segmentasi dan pengawasan aturan pasar tidak melebihi pendapatan ekstra yang diperoleh dari diskriminasi harga.
5.      Praktek tersebut tidak boleh menimbulkan ketidaksenangan dan niat buruk pelanggan.
6.      Bentuk diskriminasi harga tersebut tidak boleh melanggar hukum.

7.      Memprakarsai dan Menanggapi Perubahan Harga
A.    Memprakarsai penurunan harga
1.      Mendominasi pasar melalui biaya yang lebih rendah.
2.      Jebakan mutu rendah
3.      Jebakan pangsa pasar rapuh
4.      Jebakan kantong tipis
Sebelum
Sesudah
Harga
$  10
$10.10
(kenaikan harga 1 persen)
Unit terjual
100
100
Pendapatan
$1000
$1010
Biaya
-970
-970
Keuntungan
$  30
$  40
(kenaikan laba 33 1/3 percent)

8.      Tabel Laba Sebelum Dan Sesudah Kenaikan Harga
A.    Memprakarsai dan Menanggapi Perubahan Harga
B.     Memulai peningkatan harga
1.      Delayed quotation
2.      Klausul kenaikan harga
3.      Penguraian
4.      Pengurangan diskon.

C.     Menanggapi biaya yang lebih tinggi atau permintaan yang berlebih tanpa menaikkan harga termasuk:
1.      Mengurangi jumlah produk daripada menaikkan harga.
2.      Mengganti dengan bahan atau unsur yang lebih murah.
3.      Mengurangi atau menghilangkan keistimewaan produk.
4.      Mengurangi atau menghilangkan pelayanan produk, seperti pemasangan atau pengiriman gratis.
5.      Menggunakan bahan kemasan yang lebih murah atau mempromosikan ukuran yang lebih besar guna mengurangi biaya pengemasan.
6.      Mengurangi jenis ukuran dan model  yang ditawarkan.
7.      Menciptakan merek ekonomis baru.
D.    Memprakarsai dan Menanggapi Perubahan Harga
E.     Reaksi Atas Perubahan Harga
1.      Reaksi pelanggan
2.      Reaksi pesaing
F.      Menanggapi Perubahan Harga Pesaing
1.      Mempertahankan harga
2.      Mempertahankan harga dan nilai tambah.
3.      Menurunkan harga
4.      Meningkatkan harga dan memperbaiki mutu
5.      Meluncurkan lini petarung berharga murah

0 komentar:

Post a Comment