A. MASUK DAN BERKEMBANGNYA ISLAM DI SUMATERA UTARA
Sumatera
Utara merupakan salah satu pusat perniagaan yang terpenting di Nusantara pada
abad ke- 7 M. Sehingga Sumatera Utara menjadi salah satu tempat berkumpul dan
singgah
nya para saudagar-saudagar Arab Islam. Dengan demikian dakwah Islamiyah
berpeluang untuk bergerak dan berkembang dengan cepat di kawasan ini.
Hal ini berdasarkan catatan tua Cina yang
menyebutkan adanya sebuah kerajaan di
utara Sumatera namanya Ta Shi telah membuat hubungan diplomatic dengan kerajaan
Cina. Ta Shi menurut istilah Cina adalah istilah yang diberikan kepada
orang-orang Islam. Dan letaknya kerajaan Ta Shi itu lima hari berlayar dari
Chop’o (bagian yang lebih lebar dari malaka) di seberang selat Malaka. Ini
menunjukkan Ta Shi dalam catatan tua Cina itu ialah Ta Shi Sumatera Utara,
bukan Ta Shi Arab. Karena, Ta Shi Arab tidak mungkin di capai dalam waktu lima
hari.
Islam semakin berkembang di Sumatera Utara setelah
semakin ramai pedagang – pedagang muslim yang datang ke Nusantara, karena Laut
Merah telah menjadi Laut Islam sejak armada rome dihancurkan oleh armada muslim
di Laut Iskandariyah.
Disamping
itu , terdapat satu faktor besar yang menyebabkan para pedagang Islam Arab memilih Sumatera Utara pada akhir abad
ke- 7 M. Yaitu karena terhalangnya pelayaran mereka melalui Selat Malaka karena
disekat oleh tentara laut/Sriwijaya kerajaan Budha sebagai pembalasan atas
serangan tentara Islam atas kerajaan Hindu di Sind. Maka terpaksalah mereka
melalui Sumatera utara dengan pesisir barat Sumatera kemudian masuk selat Sunda
melalui Singapura menuju Kantun, Cina.
1. Kerajaan Perlak
Kata Perlak berasal dari nama pohon kayu besar yaitu
“Kayei Peureulak” (Kayu Perlak). Kayu ini sangat baik digunakan untuk bahan
dasar pembuatan perahu kapal, sehingga banyak dibeli oleh perusahaan-perusahaan
perahu kapal. Dan di Perlak banyak tumbuh jenis pepohonan ini, sehingga disebut
negeri Perlak (Perlak).
Perlak merupakan salah satu pelabuhan perdagangan yang
maju dan aman pada abad ke- 8 M. sehingga menjadi tempat persinggahan
kapal-kapal pedagang muslim. Dengan demikian, secara tidak langsung
berkembanglah masyarakat Islam di daerah ini. Factor utamanya yaitu karena
sebab pernikahan antara saudagar-saudagar muslim dengan perempuan-perempuan
pribumi. Sehingga menyebabkan lahir keturunan-keturunan yang beragama Islam.
2. Kerajaan Samudera Pasai
Raja
pertamanya adalah Sultan Malik as Shaleh. Beliau adalah keturunan dari Raja
Islam Perlak, yaitu Makhdum Sultan Malik Ibrahim Syah Joan (365 – 402 H/976 –
1012 M).
Ada beberapa
hal yang masih simpang siur mengenai Sultan Malik as Shaleh. Ada yang
menyebutkan beliau memeluk agama Hindu yang kemudian diIslamkan oleh Syekh
Ismail. Ada pula yang menyebutkan bahwa beliau sudah memeluk agama Islam sejak
awal.
Sebelum bernama
Samudra Pasai, kerajaan ini bernama kerajaan Samudra saja. Kerajaan Samudra
merupakan kerajaan yang makmur dan kaya. Juga memiliki angkatan tentara laut
dan darat yang teratur.
3. Kerajaan Aceh
Kerajaan ini
berdiri pada abad ke- 13 M. Pada awalnya Aceh merupakan daerah taklukan
kerajaan Pidir. Namun berkat jasa Sultan Ali Mughiyat Syah, Aceh akhirnya mampu
melepaskan diri dan berdaulat penuh menjadi Kerajaan. Atas jasa beliau,
akhirnya Sultan Mghiyat Syah dinobatkan menjadi Raja pertama.
B.
BUKTI – BUKTI MASUKNYA ISLAM DISUMATERA UTARA
1.
Penemuan sebuah
batu nisan bertuliskan huruf arab, yang ditemukan di Leran. batu nisan ini
memuat keterangan tentang meninggalnya seorang perempuan bernama Fatimah binti
Maimun, pada th 475 H (1082 M)
2.
Ditemukannya
makam Sultan Malikul Saleh di Sumatera Utara, yang meninggal pada bulan
ramadhan th 676 H (1297 M).
0 komentar:
Post a Comment