Sunday, 27 August 2017


Pemenuhan kebutuhan dan keinginan serta nilai kualitas jasa sangat ditentukan oleh tingkat kepentingan maupun kepuasan pelanggan sebagai pemakainya. Pelayanan yang kurang memuaskan akan menyebabkan berkurangnya konsumen atau bahkan hilang karena konsumen berpindah ke jasa layanan lain. Hal ini merupakan tantangan besar bagi perusahaan dalam membangun citra perusahaan yang tidak hanya mampu membuat dan membangun tapi juga dapat memberikan pelayanan yang memuaskan.Oleh sebab itu perusahaan perlu mengetahui perilaku pelanggan dalam membeli, menggunakan dan mengevaluasi jasa dalam rangka pemenuhan dan pemuasan kebutuhan.
Rumah makan itu sendiri memiliki tantangan untuk tetap mempertahankan usahanya antara lain bagaimana menjaga kualitas pelayanan agar dapat bersaing dengan produk serupa dan juga produk pengganti lainnya yang saat ini semakin banyak bermunculan. Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam menjaga kualitas pelayanan yaitu dengan memberikan pelayanan yang memuaskan, sesuai dengan atau melebihi harapan pelanggan.Sehingga dirasakan sangat penting untuk mengetahui pelayanan yang diharapkan oleh pelanggan.
Bila ditinjau dari sudut pandang perusahaan, salah satu cara yang efektif dalam melakukan diferensiasi adalah melalui jasa atau pelayanan yang diberikan. Hal ini membawa perubahan yang cukup mendasar dalam bisnis utama suatu perusahaan.Sebagai contoh, semakin banyaknya bisnis utama restoran bergeser dari sekedar menyediakan segala macam makanan untuk dijual, menjadi usaha melayani dan memuaskan rasa lapar pelanggan dengan disertai usaha menyediakan suasana yang kondusif bagi pelanggan untuk menikmati hidangan.Bahkan tidak jarang pula di restoran disajikan pula hiburan musik.
Analisis mengenai tingkat kepuasan pelanggan ini nantinya dapat dijadikan sebagai dasar untuk menentukan strategi dan program pemasaran yang relevan pada situasi dan kondisi saat ini.Maka dari itu untuk menghadapi persaingan saat ini Rumah Makan Minang Maimbau perlu menentukan strategi dan program pemasaran yang relevan, efektif dan efesien dengan berlandaskan kepada wawasan yang lebih luas.
Manajemen pemasaran mengenal konsep bauran pemasaran (Marketing Mix) sebagai variabel-variabel keputusan yang dapat dikendalikan oleh manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan. Di dalam konsep bauran pemasaran (Marketing Mix) terdapat 7 variabel yaituProduk (product), harga (price), promosi (promotion) dan tempat (place), proses (process),personil (personil), dan fasilitas fisik (physical facility). Analisis tingkat kepuasan pelanggan memberikan landasan yang baik untuk memahami dan memanfaatkan lebih efektif lagi konsep dan metode-metode pemasaran produk bagi strategi dan program pemasaran.Strategi dan program pemasaran diperlukan untuk mengatasi permasalahan pemasaran yang kompleks melalui pendekatan terhadap sistem nyata di dalam perusahaan. 
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu oleh Indra (2013) Melakukan penelitian tentang pengaruh kualitas dan harga produk terhadap kepuasan konsumen pada kilang padi Tani Jaya Simpang Dolok Lima Puluh.Metode yang digunakan adalah metode analisis deksriptif, metode analisis statistik yang terdiri dari analisis regresi linier berganda, pengujian signifikan simultan dan pengujian signifikan parsial serta pengujian koefiesien determinasi. Dimana hasil pengujian ini bernilai sebesar 0,660 berarti 66,0 % kepuasan konsumen sebagai variabel terikat dapat diperjelasoleh kualitas dan harga sebagai variabel bebas sedang sisanya 34,0 % dapat dijejaskan oleh variabel lainnya.

Penelitian lainnya oleh Sinaga (2013) melakukan penelitian tentang pengarus kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada Depot Air Minum Annisa Water Indrapura. Berdasarkan uji F dan uji T diketahui pengaruh variabel independen dengan variabel dependen pada tingkat kepercayaan 95% dengan α = 0,05. Hasil pengujian uji serempak, hipotesis terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada Depot air minum isi ulang Annisa Water Indrapura, dan uji parsial menunjukkan bahwa variabel pelayanan yang lebih dominan dibandingkan dengan variabel kualitas produk. Artinya bahwa 34,4 % variabel kepuasan konsumen dapat diperjelas oleh variabel kualitas produk dan kualitas pelayanan. Sisanya 56,6% disebabkan oleh variabel lainnya.
 

1 komentar:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete