Sejauh ini yang dibicarakan di atas adalah bantuan yang diberikan organisasi dalam membantu pegawai mencapai tujuan kariernya. Selanjutnya tindakan-tindakan yang dapat atau harus diambil oleh individu untuk mencapai rencana kariernya pada akhirnya menjadi tanggung jawab para pegawai. Untuk itu, beberapa tindakan yang perlu diambil oleh pegawai dalam upaya pengembangan karier secara umum adalah:
1. Meningkatkan unjuk kerja
Unjuk kerja yang baik secara umum menjadi landasan yang dipakai pengambil keputusan untuk menduduki suatu jabatan. Unjuk kerja yang buruk tentu saja akan mengakibatkan kesempatan menaiki tangga karier menjadi kecil.
2. Exposure
Exposure berarti menunjukkan potensi diri sendiri kepada pengambil keputusan bahwa kita layak untuk melakukan sesuatu. Ini dapat dilakukan melalui unjuk kerja, melalui laporan-laporan tertulis yang baik, presentasi lisan, kemampuan bekerja dalam tim, dan lain-lain. Di samping itu, dapat juga dilakukan dengan keterlibatan dalam organisasi profesi. Tanpa menunjukkan diri, seseorang yang berpotensi menjadi tidak diketahui oleh pengambil keputusan.
3. Mengundurkan diri dari organisasi
Pengunduran diri bisa menjadi satu pilihan dalam usaha mencapai tujuan karier. Hal ini dapat terjadi bila di perusahaan tempat kita bekerja tidak memungkinkan untuk mengembangkan karier. Dengan pindah ke perusahaan lain, mungkin akan didapat pengetahuan dan pengalaman tambahan serta kenaikan gaji. Pengunduran diri untuk mengembangkan karier dengan perusahaan lain disebut leverage.
4. Loyal pada organisasi dan atasan
Loyalitas dapat berupa loyalitas pada organisasi, tetapi dapat juga pada profesi. Loyalitas pada organisasi bisa menjadi cara untuk mencapai tujuan karier.
5. Mencari pembimbing dan sponsor
Mentor adalah orang yang memberikan bimbingan karier informal, yang juga dapat membantu untuk mengikuti berbagai aktivitas yang berkaitan dengan pengembangan karier seperti promosi, transfer, atau mengikuti program pendidikan dan latihan. Sedangkan sponsor adalah orang dalam organisasi yang dapat menciptakan kesempatant-kesempatan untuk pengembangan karier. Mentor dan sponsor biasanya adalah atasan langsung.
6. Meningkatkan keahlian dalam bidang yang sangat diperlukan organisasi
Berusaha menjadi seorang bawahan yang sangat diperlukan oleh atasan atau menjadi pegawai tumpuan harapan atasan. Untuk itu kita harus memiliki keahlian atau spesialisasi yang sangat diperlukan, loyal pada atasan, dan membantu atasan secara penuh untuk mengembangkan kariernya
7. Mengambil kesempatan untuk pengembangan diri
Mengambil atau mengikuti berbagai kesempatan yang berkaitan dengan pengembangan diri seperti mengikuti program-program pelatihan, kursus, dan pendidik lanjutan, sebab hal ini sangat diperlukan untuk pencapaian tujuan karier.
8. Mengembangkan jaringan
Menjalin hubungan kerja sama dengan anggota organisasi seluas mungkin, atau dengan pihak-pihak di luar organisasi.
9. Mempelajari organisasi dan departemen di mana kita berada
Memahami seluruh aktivitas organisasi, masukan-masukannya, prosesnya, dan keluarannya.
10. Tetap berada pada kompetensi inti yang kita miliki
Setiap pegawai pasti memiliki keahlian tertentu atau bidang spesialisasi tertentu. Keahlian yang kita miliki lebih baik diperdalam atau ditingkatkan.
11. Menjaga hubungan baik dengan organisasi bilamana harus meninggalkan organisasi Pepatah Inggris mengatakan "don't burn the bridge in front of you," yang berarti jangan memutuskan hubungan baik dengan organisasi, karena suatu saat mungkin kita membutuhkannya.
12. Secara aktif mencari banyak informasi
Mencari informasi yang berkaitan dengan pengembangan karier.
Selanjutnya secara lebih spesifik bilamana dikaitkan dengan tahapan-tahapan karier sebagaimana dijelaskan di atas, pengembangan karier individu dapat dilakukan dengan.
1. Dalam tahap entry stage:
a. Secara aktif mencari banyak informasi, yaitu informasi yang sangat berkaitan dengan tujuan karier seperti informasi tentang jabatan yang ada, persyaratan jabatan tersebut, dan perubahan-perubahan lingkungan yang dapat mempe- ngaruhi pencapaian karier.
b. Mengembangkan jaringan, yaitu menjalin hubungan kerja sama dengan anggota perusahaan, menjadi anggota asosiasi (kalau ada), dan lain-lain.
c. Mempelajari atasan, rekan kerja, dan departemen.
d. Mencari penasihat (wali), yaitu orang-orang yang dapat membantu untuk mendapatkan kesempatan-kesempatan memperoleh pendidikan tambahan dan memberi masukan- masukan mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan pengembangan karier. Ini sangat penting apabila organisasi tidak menentukan penasihat secara formal.
2. Dalam tahap mastery stage :
a. Meningkatkan pengetahuan dalam bidang khusus, yaitu menjadi orang yang memiliki pengetahuan yang sangat dibutuhkan organisasi.
b. Memahami bagaimana organisasi beroperasi, yaitu memahami keseluruhan aktivitas organisasi dalam proses pencapaian tujuannya.
c. Meningkatkan kemampuan dalam kerja sama dengan orang lain, yaitu kemampuan untuk memahami orang lain. Hal ini penting sebab banyak pekerjaan dan pemecahan berbagai masalah dilakukan melalui kelompok.
3. Dalam tahap passage stage:
a. Tidak tergoda dengan pekerjaan yang bertentangan dengan rencana karier Anda, yaitu mencari pekerjaan yang mempunyai kaitan dengan rencana karier.
b. Tetap berada di sekitar kompetensi inti Anda, yaitu tetap berusaha memperdalam bidang spesialisasi yang dimiliki dan memilih pekerjaan yang dapat mengembangkan kornpetensi inti.
0 komentar:
Post a Comment