Friday, 4 September 2015



KONSEP
Yang dimaksud dengan anak adalah seseorang yang belum mencapi umur 21 ta
hun dan belum pernah kawin. Batasan umur ini ditetapkan oleh karena berdasarkan pertimbangan usaha kesejahteraan sosial, kematangan pribadi dan kematangan mental seorang anak dicapai pada umur 21 tahun. Anak merupakan potensi serta penerus cita-cita bangsa yang dasar-dasarnya telah diletakkan generasi sebelumnya.
Oleh karena itu anak harus mendapat perhatian yang sempurna dalam me- menuhi perkembangan dan pertumbuhan baik fisik maupun mental sejak dini.

PRINSIP-PRINSIP
1.      Anak adalah bukan miniatur orang dewasa tetapi merupakan sosok individu yang unik yang mempunyai kebutuhan khusus sesuai dengan tahapan perkem- bangan dan pertumbuhannya.
2.      Berdasarkan kepada pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga per- masalahan perawatan terhadap klien sesuai dengan tahapan perkembangan anak.
3.      Asuhan kesehatan yang diberikan menggunakan pendekatan sistem.
4.      Selain memenuhi kebutuhan fisik, juga harus memperhatikan kebutuhan psikologis dan sosial Dalam pelaksanaan asuhan kesehatan, perawat harus berperan sebagai ibu (orang tua). Dalam hal segi emosional, misalnya dengan bercerita, yang disertai dengan kasih sayang dengan kelembutan sehingga menimbulkan rasa aman dan menyenangkan serta menumbuhkan rasa intimasi

FALSAFAH
Telah kita yakini bahwa anak adalah sosok individu yang merupakan satu kesa- tuan yang utuh yang terdiri dari biopsiko sosia kultural adalah bagian dari keluarga dan masyarakat . Pemberian asuhan kesehatan pada anak yang baik adalah berpusat kepada keluarga. Karena anak merupakan anggota yang tidak terpisahkan dari keluarga dan masyarakat. Anak adalah potensi serta penerus cita-cita bangsa yang dasar-dasarnya telah diletakan oleh generasi sebelumnya.
Kebutuhan fisik, sosial dan emosional dari anak perlu disesuaikan dengan pertumbuhan anak dan perkembangannya serta mempertimbangkan latar be hkang budaya dan keluarga.
Keadaan sakit mempengaruhi keadaan psikologis dan fisiologis pada anak, oleh karena itu usaba perawatan harus diarahkan untuk mengurangi tekanan emosi yang bersumber pada keberadaannya di Rumah Sakit atau didalam keluarga itu sendiri
PENDEKATAN ASUHAN KESEHATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA
Pendekatan asuhan kesehatan anak dalam konteks keluarga menggunakan pendekatan proses perawatan melalui langkah-langkah pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan dokumentasi (Soapied).
Perawatan kesehatan anak telah berubah sejak abad terakhir ini. Anak tidak lagi dianggap sebagai miniatur dari orang dewasa tetapi.merupakan individu yang unik, yang mempunyai kebutuhan khusus dan berbeda anak yang satu dengan yang lain sesuai tahap perkembangannya. Orientasi asuhan keperawatan anak tidak lagi pada pengobatan anak sakit tetapi pada peningkatan derajat kesehatan dan pencegahan penyakit, disamping pengobatan dan rehabilitasi apabila telah terjadi suatu penyakit.
Perawat anak tidak hanya ditujukan semata-mata merawat anak selama sakit tetapi bertanggung jawab secara komprehensif memberikan perawatan yang memungkinkan pemenuhan kebutuhan bagi anak dan keluarganya.
Perawatan dipandang sebagai suatu proses dimana perawat dan keluarga dapat bekerja sama dalam perawatan anaknya sehingga dapat menciptakan suatu kondisi yang harmonis baik bagi orang lain terutama orang tua agar dapat berfungsi secara berdaya guna dalam merawat anaknya.
1.      Perbedaan perawatan pada anak dan perawatan pada orang dewasa.
a.       Struktur fisik Perbedaan dalam struktur fisik antara orang dewasa dengan anak dapat dilihat dari ukuran dan perbandingan masing-masing bagian tubuh, sehingga dalam perawatan, harus diperhatikan dalam inenentukan dan mem- berikan perawatannya.
b.      Proses fisiologis Proses fisiologis dalam tubuh anak dan orang dewasapun berbeda, misalnya jumlah cairan normal, isi cairan dan perubahan cairan.
c.       Kemampuan berpikir Pada orang dewasa atau anak besar, mereka dapat menerima penjelasan, mempunyai keinginan yang nyata dan dapat menunjukkan lokasi yang sakit atau dengan kata lain orang dewasa dan anak besar dapat berkomu- nikasi secara verbal.
2.      Pengaruh keluarga terhadap kesehatan anak Keluarga merupakan suatu sistem terbuka, yang terdiri dari semua unsur dalam sistem, mempunyai struktur tujuan/fungsi dan mempunyai organisasi internal, seperti sistem yang lain. Bila salah satu dari komponen (seorang anggota keluarga) mengalami gangguan, hal ini akan mempengaruhi keseluruhan anggota keluarga.
Konsep ini harus diketahui oleh orang tua yang secara terus menerus ber- hadapan/berhubungan dengan anak dan keluarganya. Dalam mengkaji dan menganalisa masalah kesehatan, petugas kesehatan harus melibatkan semua anggota keluarga serta memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi baik dalam keluarga itu sendiri .maupun diluar yang dapat mengganggu kesehatan anak dan keluarganya.

3.      Tiga prinsip fungsi keluarga sehubungan dengan pemeliharaan anak
a.       Untuk merawat figik anak Keluarga bertanggung jawab menyediakan kebutuhan dasar anak seperti makan, pakaian, tempat tinggal (rumah) pencegahan penyakit dan pera- watan kesehatan.
b.      Mendidik anak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan (kultur) Salah satu fungsi pokok keluarga adalah untuk mensosialisasikan anak seperti mengajar anak bahasa, peran/tingkah laku yang sesuai dengan nilai dan standar etik dari kultur, setelah itu disekolah, dilingkungan bermain, kawan dan orang lain akan mempengaruhi, akan tetapi keluarga tetap merupakan titik sentral dalam membina sosialisasi anak secara terus menerus semasa anak-anak.
c.       Bertanggung jawab untuk kesejahteraan anak secara psikologis dan emosional Pentingnya hubungan psikologis segera antara anak dan orang tua melalui hubungan anggota keluarga, anak dapat belajar pula tingkah laku dan berlanjut kepada hubungan dengan orang lain. Dasar kepribadian seorang anak terbentuk dari keluarga dan lingkungan.

A.      PERSPEKTIF KEPERAWATAN ANAK
1.        Filosofi Keperawatan Anak
Filosofi keperawatan anak merupakan keyakinan atau pandangan yang dimiliki perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan pada anak yang berfokus pada keluarga (family centered care), pencegahan terhadap trauma (atraumatic care) dan manjemen kasus.
a.        Perawatan Berfokus Pada Keluarga
Keluarga merupakan unsur penting dalam perawatan anak mengingat anak bagian dari keluarga. Dalam Pemberian Askep diperlukan keterlibatan keluarga karena anak selalu membutuhkan orang tua di Rumah Sakit seperti aktivitas bermain atau program perawatan lainnya. Pentingnya keterlibatan keluarga ini dapat mempengaruhi proses kesembuhan anak. Program terapi yang telah direncanakan untuk anak bisa saja tidak terlaksana jika perawat selalu membatasi keluarga dalam memberikan dukungan terhadap anak yang dirawat, hal ini hanya akan meningkatkan stress dan ketidaknyamanan pada anak. Perawat dengan menfasilitasi keluarga dapat membantu proses penyembuhan anak yang sakit selama dirawat. Kebutuhan keamanan dan kenyamanan bagi orang tua pada anaknya selama perawatan merupakan bagian yang penting dalam mengurangi dampak psikologis anak sehingga rencana keperawatan dengan berprinsip pada aspek kesejahteraan anak akan tercapai.
b.        Atrumatic Care
Atrumatic care adalah perawatan yang tidak menimbulkan trauma pada anak dan keluarga. Atraumatik care sebagai bentuk perawatan terapeutik dapat diberikan kepada anak dan keluarga dengan mengurangi dampak psikologis dari tindakan keperawatan yang diberikan., seperti memperhatikan dampak psikologis dari tindakan keperawatan yang diberikan dengan melihat prosedur tindakan atau aspek lain yang kemungkinan berdampak adanya trauma untuk mencapai perawatan tersebut beberapa prinsip yang dapat dilakukan oleh perawat antara lain:
1)      Menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari keluarga
Dampak perpisahan dari keluarga akan menyebabkan kecemasan pada anak sehingga menghambat proses penyembuhan dan dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.
2)      Meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan pada anak.
Kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan pada anak dapat meningkatkan kemandirian anak dan anak akan bersikap waspada dalam segala hal.
3)      Mencegah atau mengurangi cedera (injuri) dan nyeri (dampak psikologis)
Proses pengurangan rasa nyeri sering tidak bisa dihilangkan secara cepat akan tetapi dapat dikurangi melalui berbagai tenik misalnya distraksi, relaksasi dan imaginary. Apabila tindakan pencegahan tidak dilakukan maka cedera dan nyeri akan berlangsung lama pada anak sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.
4)      Tidak melakukan kekerasan pada anak
Kekerasan pada anak akan menimbulkan gangguan psikologis yang sangat berarti dalam kehidupan anak, yang dapat menghambat proses kematangan dan tumbuh kembang anak.
5)      Modifikasi lingkungan
Melalui modifikasi lingkungan yang bernuansa anak dapat meningkatkan keceriaan dan nyaman bagi lingkungan anak sehingga anak selalu berkembang dan merasa nyaman dilingkungan.

c.         Manajemen kasus
Pengelolaan kasus secara komprehensif adalah bagian utama dalam pemberian asuhan keperawatan secara utuh, melalui upaya pengkajian, penentuan diagnosis, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dari berbagai kasus baik yang akut maupun kronis. Kemampuan perawat dalam mengelola kasus secara baik akan berdampak pada proses penyembuhan. Pendidikan dan ketrampilan mengelola kasus pada anak selama di RS akan mampu memberikan keterlibatan secara penuh bagi keluarga.
2.        Falsafah Keperawatan Anak
a.       Pandangan perawat dalam pelayanan keperawatan anak keluarga, pencegahan trauma, manajemen kasus.
b.      Dasar fokus Paradigma Keperawatan.
c.       Kehidupan anak ditentukan oleh lingkungan keluarga peran perawat : memfasilitasi keluarga dalam berbagai bentuk pelayanan.
d.      Perawat memperhatikan kemampuan keluarga dalam menentukan kekuatan dan kelemahan pemberian pelayanan keperawatan.
e.       Dukungan keluarga.
f.       Keterlibatan dan kemampuan keluarga.

3.        Prinsip – Prinsip Keperawatan Anak
Terdapat prinsip atau dasar dalam keperawatan anak yang dijadikan sebagai pedoman dalam memahami filosofi keperawatan anak. Prinsip dalam asuhan keperawatan anak adalah:
a.    Anak bukan miniatur orang dewasa tetapi sebagai individu yang unik, dimana tidak boleh memandang anak dari ukuran fisik saja melainkan anak sebagai individu yang unik yang mempunyai pola pertumbuhan dan perkembangan menuju proses kematangan.
b.    Anak adalah sebagai individu yang unik dan mempunyai kebutuhan yang sesuai dengan tahap perkembangan. Kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan fisiologis (seperti nutrisi, dan cairan, aktivitas, eliminasi, istirahat, tidur dan lain-lain), kebutuhan psikologis, sosial dan spritual.
c.    Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada upaya pencegahan dan peningkatan derjat kesehatan, bukan hanya mengobati anak yang sakit.
d.   Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus pada kesejahteraan anak sehingga perawat bertanggung jawab secara komprehensif dalam memberikan asuhan keperawatan anak. Anak dikatakan sejahtera jika anak tidak merasakan ganggguan psikologis, seperti rasa cemas, takut atau lainnya, dimana upaya ini tidak terlepas juga dari peran keluarga.
e.    Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak dan keluarga untuk mencegah, mengkaji, mengintervensi dan meningkatkan kesejahteraan hidup, dengan menggunakan proses keperawatan yang sesuai dengan aspek moral (etik) dan aspek hukum (legal). Sebagai bagian dai keluarga anak harus dilibatkan dalam pelayanan keperawatan, dalam hal ini harus terjadi kesepakatan antara keluarga, anak dan tim kesehatan.
f.     Tujuan keperawatan anak dan remaja adalah untuk meningkatkan maturasi atau kematangan yang sehat bagi anak dan remaja sebagai makhluk biopsikososial dan spritual dalam kontek keluarga dan masyarakat.
g.    Pada masa yang akan datang kecendrungan perawatan anak berfokus pada ilmu tumbuh kembang, sebab ilmu tumbuh kembang ini akan mempelajari aspek kehidupan anak.

4.        Paradigma Keperawatan Anak
Paradigma keperawatan anak merupakan landasar berfikir dalam penerapan ilmu keperawatan anak, dimana landasar berfikir tersebut terdiri atas empat komponen.


a.        Anak
Dalam keperawatan anak yang menjadi individu (klien) adalah anak,anak diartikan sebagai seseorang yang berusia kurang dari delapan belas tahun dalam masa tumbuh kembang dengan kebutuhan khusus baik kebutuhan fisik, psikologis, sosial dan spritual. Masa anak merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulasi dari bayi (0-1 tahun), usia bermain/ todler (1-2,5 tahun), pra sekolah (2,5-5 tahun), usia sekolah (5 – 11 tahun), remaja (11-18 tahun).
b.        Sehat dan Sakit
Rentang sehat sakit adalah suatu kondisi anak berada dalam status kesehatan yang meliputi sejahtera, sehat optimal, sehat, sakit, sakit kronis dan meninggal. Rentang ini suatu alat ukur dalam menilai status kesehatan yang bersifat dinamis dalam setiap waktu, selama dalam batas rentang tersebut anak membutuhkan bantuan perawat baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti apabila anak berada pada rentang sehat maka upaya perawat untuk meningkatkan derjat kesehatan sampai mencapai taraf sejahtera baik fisik, sosial maupun spritual.
c.         Lingkungan
Lingkungan dalam paradigma keperawatan anak yang dimaksud adalah lingkungan eksternal maupun internal yang berperan dalam status kesehatan anak.
1)        Lingkungan internal : Genetik, kematangan biologis, jenis kelamin, intelektual,emosi dan adanya predisposisi atau resistensi terhadap penyakit.
2)        Lingkungan eksternal : status nutrisi, orang tua, saudara kandung, kelompok/geng, disiplin yang ditanamkan orang tua, agama, budaya, status sosialekonomi, iklim, cuaca sekitar dan lingkungan fisik/biologis baik rumah maupun sanitasi di sekililingnya.
Perkembangan anak sangat dipengaruhi ransangan terutama dari lingkungan eksternal, yaitu lingkungan yang aman, peduli, dan penuh kasih sayang.
d.        Keperawatan
Komponen ini merupakan bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan kepada anak dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan secara optimal dengan melibatkan keluarga seperti adanya dukungan, pendidikan kesehatan dan upaya dalam rujukan ke tenaga kesehatan dalam program perawatan anak.
Fokus utama dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan adalah peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, dengan falsafah yang utama, yaitu asuhan keperawatan yang berpusat pada keluarga dan perawatan yang terapetik.
Bentuk intervensi utama yang diperlukan anak dan keluarga adalah pemberian dukungan, pemberian pendidika kesehatan dan upaya rujukan kepada tenaga kesehatan lain yang berkompeten sesuai dengan kebutuhan sesuai dengan kebutuhan anak.


B.       LINGKUP PRAKTEK DAN PERAN PERAWAT DALAM KEPERAWATAN ANAK
1.        Lingkup Praktek Keperawatan Anak
Dalam memberikan askep pada anak harus berdasarkan kebutuhan dasar anak yaitu: kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan seperti asuh, asih dan asah.
a.        Kebutuhan Asuh
Kebutuhan dasar ini merupakan kebutuhan fisik yang harus dipenuhi dalam pertumbuhan dan perkembangan. Kebutuhan ini dapat meliputi kebutuhan akan nutrisi atau gizi, kebutuhan pemberian tindakan keperawatan dalam meningkatkan dan mencegah terhadap penyakit, kebutuhan perawatan dan pengobatan apabila anak sakit, kebutuhan akan tempat atau perlindungan yang layak dan lain-lain.
b.        Kebutuhan Asih
Kebutuhan ini berdasarkan adanya pemberian kasih sayang pada anak atau memperbaiki psikologi anak.
c.         Kebutuhan Asah
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi pada anak, untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan secara optimal dan sesuai dengan usia tumbuh kembang.
2.        Peran Perawat Dalam Keperawatan Anak
a.       Pemberi perawatan
b.      Sebagai advokat keluarga
c.       Pencegahan penyakit
d.      Pendidikan
e.       Konseling
f.       Kolaborasi
g.      Pengambilan keputusan etik
h.      Peneliti

C.      KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA
1.        Anak Sebagai Manusia Seutuhnya
Anak :
a.         Merupakan individu yang berada dalam suatu rentang perubahan perkembangan (bayi sampai remaja)
b.         Merupakan anggota unik keluarga dalam suatu kultur dan masyarakat
c.         Merupakan anak dalam proses perkembangan 0-18 tahun:
-          Ciri fisik atau kognitif
-          Konsep diri
-          Pola koping
-          Perilaku social
d.        Diyakini bahwa anak bukan merupakan miniature orang dewasa, harta dan kekayaan orang tua yang dinilainya dihitung secara ekonomi tetapi anak adalah makhluk yang unik dan utuh, biopsiko-sosial cultural spiritual.
e.         Anak merupakan masa depan bangsa dan Negara (dunia) yang berhak atas pelayanan kesehatan untuk memenuhi bkebutuhan spesifik pada tiap tahap usia
Keluarga :
a.       Merupakan system terbuka untuk anggota keluarga bisa dirawat secara efektif bila mengikutsertakan anggota keluarga lainnnya yang berpengaruh dan terpengaruh oleh anggota keluarga memerlukan pelayanan keperawatan.
b.      Semua diperhatikan.
c.       Unit.
d.       Orang tua bertanggungjawab terhadap kesehatan anak.
e.       Tergantung tipe keluarga.
2.        Perawatan Berfokus pada Anak
a.       Keluarga merupakan unsur penting dalam perawatan anak, mengingat anak bagian dari keluarga.
b.      Kehidupan anak dapat ditentukan oleh lingkungan keluarga, Untuk itu keperawatan anak harus mengenal keluarga sebagai tempat tinggal atau sebagai konstanta tetap dalam kehidupan anak (Wong, perry, 2002)
c.       Perawat yang bertindak sebagai pemberi pelayanan keperawatan hendaknya berfokus pada keluarga, dgn memperhatikan kemampuan dalam menentukan kekuatan dan kelemahan  untuk dijadikan acuan dalam pemberian pelayanan keperawatan. Untuk itu dalam pemberian askep diperlukan keterlibatan keluarga. Hal ini sangat penting , mengingat anak selalu membutuhkan orang tua selama di RS. Perawat dgn menfasilitasi keluarga dapat membantu proses  penyembuhan pada anak yang sakit selama di RS.
3.        Prinsip Perawatan Anak
a.       Keperawatan kesehatan anak meliputi hubungan antara perawat dengan anak dan perawat dengan keluarga.
b.      Perawat tidak semata-mata merawat anak selama sakit, tetapi bertanggungjawab secara keseluruhan yang memunhkinhkan pemenuhan kebutuhan anak dan keluarga.
c.       Lingkungan di sekitar anak memegang peranan penting à perawat perlu memahami bagaiman anak berinteraksi dengan lingkungannya.
d.      Perawat dipandang sebagai orang yang dapat bekerja secara efektif dengan bayi dan anak serta dapat menciptakan suatu kondisi bagi anak lain agar berfungsi lebih efektif dalam merawat anaknya.
e.       Berpikir kritis.
f.       Menggunakan data ilmiah.
g.       Untuk memilih intervensi yang serasi perawat mengikutsrtakan anak dan keluarga.
h.      Perawat harus mempunyai keterampilan professional untuk dapat memberikan askep yang berkualitas.
i.        Anak bukan miniatur ordes tetapi sebagai individu yang unik.
j.        Anak adalah sebagai individu yang unik dan mempunyai kebutuhan sesuai dengan tahap perkembangan.
k.      Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada upaya pencegahan penyakit dan peningkatan derajat kesehatan bukan hanya mengobati anak yang sakit.
l.        Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus pada kesejahteraan anak sehingga perawat bertanggung jawab secara komprehensif dalam memberikan askep anak.
m.    Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak dan keluarga untuk mencegah,  mengkaji, mengintervensi, dan meningkatkan kesejahteraan hidup, dengan menggunakan proses keperawatan yang sesuai dengan aspek moral dan hukum.
n.      Tujuan keperawatan anak dan remaja adalah untuk meningkatkan maturasi atau kematangan yang sehat bagi anak dan remaja sebagai mahluk biopsikososial dan spiritual dalam konteks keluarga dan masyarakat.
o.      Pada masa yang akan datang kecenderungan keperawatan anak berfokus pada ilmu tumbuh kembang, Sebab ilmu tumbuh kembang ini akan mempelajari aspek kehidupan anak.
4.        Fungsi Perawatan Anak
a.        Family advokasi atau pembelaan
-            Bersama keluarga perawat mengidentifikasi kebutuhan anak, tujuan dan merencanakan intervensi keperawatan yang cocok untuk memenuhi kebutuhan anak dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak.
-            Perawat bertanggungjawab untuk memastikan bahwa keluarga mengetahui semua pelayanan kesehatan tersedia, menjelaskan prosedur dan pengobatan, mengikutsertakan dalam perawatan anak dan menganjurkan perubahan atau mengsopport praktet pelayanan kesehatan.
-            Perawat menggunakan pengetahuannya untuk membantu anak dalam mencapai keadaan fisik dan emosional yang optimal.
-            Perawat dapat terlibat dalam pendidikan, perubahan politik atau legislative, rehabilitasi, skraning, administrasi.
b.        Prepention atau fasilitator
-            Perawat yang terlibat dalam perawatan oleh karena harus dapat menjalankan praktek dalam berbagai dimensi pencegahan.
-            Merencanakan perawatan dalam berbagai aspek pertumbuhan dan perkembangan (nutrisi, eliminasi, keamanan, perawatan gigi, sosialisasi, disiplin sekolah).
-            Pendekatan yang paling baik adalah pendidikan dan antisipatoring guidence.
-            Membimbing orang tua untuk mencegah kemungkinan adanya masalah.
c.         Health teaching
-            Tidak dapat dipisahkan dengan family advokasi dan prepention dan dapat dilakukan di tiap tatanan pelayanan kesehatan.
-            Menyarankan orang tua untuk memberikan kesempatan pada anak merawat dirinya sendiri dan meningkatkan rasa harga diri dan kerja sama anak.
-            Perawat sebagai role model bagi orang tua dan anakà bagaiman merawat anak dan pengaruh kebiasaan hidup sehari-hari terhadap kesehatan anak
d.        Support atau konseling
-            Support dapat dengan cara bermacam-macam, misalnya: dengan mendengarkan, sentuhan, kehadiran fisik, hal ini dapat menolong anak untuk mengadakan nonverbal.
-            Konseling bertukar pendapat untuk mengatasi masalah menjadi landasan konseling.
e.         Terapeutik role
-            Bertugas untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental anak, termasuk makan, mandi, minum, BAK, BAB, pakaian, keamanan social.
-            Bertanggungjawab terhadap pengobatan yang telah dirumuskan dokter dan terhadap tindakannya dan keputusannya.
-            Aspek yang penting adalah pengkajian terus-menerus dan mengevaluasi status fisik.
-            Pengawasan terhadap kebutuhan klien dan perkembangan secara individu yang dapat mempengaruhi proses penyakit

f.         Koordinasi atau kolaborasi
-            Perawat sebagai anggota tim kesehatan bekerja sama dan mengkoordinasi pelayanan keperawatan dengan kegiatan yang dilakukan tenaga kesehatan lainnya.
-            Pendekatan interdisiplin memungkingkan asuhan holistic dengan saling melengkapi.
-            Perawat bekerja sam dengan anak dan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan.
-            Perawat mempunyai posisi penting untuk mengikutsertakan klien secara langsung ataupun tidak langsung untuk mengkomunikasikan pendapatnta ke tim kesehatan lainnya.
g.        Health care planning
-            Perawat tidak hanya berfokus pada keluarga inti saja, teta[pi juga berperan dalam masyarakat yang lebih luas.
-            Harus tahu kebutuhan masyarakat secara aktif terlibat dalam memelihara kesejahteraan
Perawat meningkatkan kualitas pelayanan dan menjalankan asuhan sesuai dengan kode etik dan standar praktek.



D.      ASUHAN KEPERAWATAN PADA KEPERAWATAN ANAK (Pediatric Nursing)
1.        Pengkajian
Pengkajian merupakan proses yang berkesinambungan, diterapkandi seluruh tahap penyelesaian masalah, dan dasar pengambilan keputusan. Pengkajian terdiri dari pengumpulan, pengelompokan, dan analisis data, yang dilakukan secara menyeluruh (bio-psikososiokultural-spiritual).
Komponen pengkajian, meliputi :
 a.      Riwayat kesehatan
Tujuan: mengumpulkan data subyektif.
Komponen:
Data biografi: nama, alamat, no. tlp., namaortu/wali, TTL, sex, ras, agama,kewarganegaraan/latar belakang budaya.
Keluhan utama: alasan mencari pelayanankesehatan.
Status kesehatan saat ini: urutan peristiwa yang mengarah pada keluhan utama.
-          Analisis gejala keluhan utama
-          Masalah kesehatan atau penyakit lain
-          Pengobatan

Kesehatan terdahulu
-          Riwayat kelahiran
-          Penyakit, cedera, pembedahan
-          Alergi
-          Status imunisasi
-          Kejadian penting terkait tum-bang
-          Kebiasaan
Tinjauan persistem
-          Status kesehatan menyeluruh
-          Sistem integumen (lesi, memar, kebiasaan perawatan kulit, masalah rambut dan kuku)
-          Kepala (trauma, sakit kepala)
-          Mata (ketajaman penglihatan, pemeriksaan mata, drainase, infeksi)
-          Telinga (ketajaman pendengaran, pemeriksaan telinga, drainase, infeksi)
-          Hidung (pendarahan, kongesti, sinusitis)
-          Mulut (lesi, sariawan, erupsi gigi, pola perawatan gigi, pemeriksaan gigi)
-          Tenggorokan (frekuensi sakit tenggorok, suara serak, kesulitan menelan)
-          Leher (kaku leher, nyeri tekan, adenopati)
-          Dada (nyeri, batuk, mengi, napas pendek,asma, infeksi)
-          Payudara (telarke, lesi, SADARI)
-          Sistem kardiovaskular (murmur, intoleransi aktivitas fisik, pusing,  palpitasi, defekkongenital)
-          S. gastrointestinal (nafsu makan, kebiasaandefekasi, intoleransi makan, mual, muntah, nyeri, riwayat penyakit parasit)
-          Sistem genitourinarius
-          Ginekologi
-          S. muskuloskeletal
-          S. neurologik
-          S. limfatik
-          S. endokrin/metabolik
-          Riwayat psikiatrik
Riwayat keluarga
Sifat/penyakit genetik, penyakit menular, gg. Psikiatrik, penyalahgunaan zat.
Riwayat nutrisi
-          Kuantitas, jenis, dan frekuensi makan
-          Masalah dlm pemberian makan
-          Konsumsi suplemen vitamin
-          Perilaku diet
Riwayat tidur
Waktu mulai&bangun, kualitas, tidur siang, barang penyerta tidur
Riwayat psikososial
-          Struktur keluarga (komposisi anggota, pekerjaan, pendidikan, budaya, agama)
-          Fungsi keluarga (pola komunikasi, peran dan hubungan, status keuangan)
-          Sekolah dan tempat kerja
-          Aktivitas
-          Kedisiplinan
-          Seksual
-          Penggunaan zat
-          Kekerasan
b.      Pengkajian perkembangan
Tujuan: mengidentifikasi masalah dan mengkorfirmasi tum-bang normal yang dicapai.
Area:
-          Keterampilan motorik kasar
-          Keterampilan motorik halus
-          Perkembangan bahasa
-          Perkembangan kognitif
-          Perkembangan afektif dan social

c.       Pengkajian fisik
Tujuan: mendapatkan data obyektif fungsi sistem tubuh dan status kesehatan menyeluruh.
Komponen:
-          Tanda vital: TD, nadi, RR, suhu.
-          Head to toe/PF.
2.        Diagnosa Keperawatan
Adalah keputusan klinis tentang respon individu, keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan/proses hidup yang aktual maupun potensial (NANDA). Perawat menginterpretasi dan membuat keputusan tentang data yang telah dikumpulkan.
-          Komponen: PES (problem, etiology, symptom).
-          Jenis: aktual, risiko, potensial.
3.        Intervensi
Prinsip :
-          Memahami konsep dan karakterisik tum-bang anak.
-          Memahami hubungan anak dengan pengasuh
-          Melibatkan keluarga
-          Orientasi
-          Menciptakan lingkungan yang kondusif
-          Meminimalkan trauma fisik
-          Universal precaution
-          Membantu keperluan pasien
4.        Implementasi
Menerapkan intervensi yang dipilih dan melakukan umpan balik.
Prinsip :
-          Jangan menawarkan pilihan apakah bersedia dilakukan tindakan atau tidak
-          Beri kesempatan anak memilih tempat dilakukannya tindakan
-          Jangan membohongi anak bahwa tindakan yang akan dilakukan tidak menimbulkan rasa sakit
-          Jelaskan tindakan secara singkat dan sederhana
-          Perkenankan anak untuk mengeluh/menangis jika terasa sakit
-          Jangan berbisik kepada perawat lain atau keluarga di depan anak
-          Berpikir positif dan asertif
-          Waktu tindakan sesingkat mungkin
-          Libatkan keluarga.
5.        Evaluasi
Perawat mengumpulkan, mensortir, dan menganalisis data untuk menentukan apakah tujuan tercapai, perlu modifikasi rencana, perlu alternatif.


0 komentar:

Post a Comment