KONSEP
Yang
dimaksud dengan anak adalah seseorang yang belum mencapi umur 21 ta
hun dan
belum pernah kawin. Batasan umur ini ditetapkan oleh karena berdasarkan
pertimbangan usaha kesejahteraan sosial, kematangan pribadi dan kematangan
mental seorang anak dicapai pada umur 21 tahun. Anak merupakan potensi serta
penerus cita-cita bangsa yang dasar-dasarnya telah diletakkan generasi
sebelumnya.
Oleh
karena itu anak harus mendapat perhatian yang sempurna dalam me- menuhi
perkembangan dan pertumbuhan baik fisik maupun mental sejak dini.
PRINSIP-PRINSIP
1. Anak
adalah bukan miniatur orang dewasa tetapi merupakan sosok individu yang unik
yang mempunyai kebutuhan khusus sesuai dengan tahapan perkem- bangan dan
pertumbuhannya.
2. Berdasarkan
kepada pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga per- masalahan perawatan
terhadap klien sesuai dengan tahapan perkembangan anak.
3. Asuhan
kesehatan yang diberikan menggunakan pendekatan sistem.
4. Selain
memenuhi kebutuhan fisik, juga harus memperhatikan kebutuhan psikologis dan
sosial Dalam pelaksanaan asuhan kesehatan, perawat harus berperan sebagai ibu
(orang tua). Dalam hal segi emosional, misalnya dengan bercerita, yang disertai
dengan kasih sayang dengan kelembutan sehingga menimbulkan rasa aman dan
menyenangkan serta menumbuhkan rasa intimasi
FALSAFAH
Telah
kita yakini bahwa anak adalah sosok individu yang merupakan satu kesa- tuan
yang utuh yang terdiri dari biopsiko sosia kultural adalah bagian dari keluarga
dan masyarakat . Pemberian asuhan kesehatan pada anak yang baik adalah berpusat
kepada keluarga. Karena anak merupakan anggota yang tidak terpisahkan dari
keluarga dan masyarakat. Anak adalah potensi serta penerus cita-cita bangsa
yang dasar-dasarnya telah diletakan oleh generasi sebelumnya.
Kebutuhan
fisik, sosial dan emosional dari anak perlu disesuaikan dengan pertumbuhan anak
dan perkembangannya serta mempertimbangkan latar be hkang budaya dan keluarga.
Keadaan
sakit mempengaruhi keadaan psikologis dan fisiologis pada anak, oleh karena itu
usaba perawatan harus diarahkan untuk mengurangi tekanan emosi yang bersumber
pada keberadaannya di Rumah Sakit atau didalam keluarga itu sendiri
PENDEKATAN
ASUHAN KESEHATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA
Pendekatan
asuhan kesehatan anak dalam konteks keluarga menggunakan pendekatan proses
perawatan melalui langkah-langkah pengkajian, perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi dan dokumentasi (Soapied).
Perawatan
kesehatan anak telah berubah sejak abad terakhir ini. Anak tidak lagi dianggap
sebagai miniatur dari orang dewasa tetapi.merupakan individu yang unik, yang
mempunyai kebutuhan khusus dan berbeda anak yang satu dengan yang lain sesuai
tahap perkembangannya. Orientasi asuhan keperawatan anak tidak lagi pada
pengobatan anak sakit tetapi pada peningkatan derajat kesehatan dan pencegahan
penyakit, disamping pengobatan dan rehabilitasi apabila telah terjadi suatu
penyakit.
Perawat
anak tidak hanya ditujukan semata-mata merawat anak selama sakit tetapi
bertanggung jawab secara komprehensif memberikan perawatan yang memungkinkan
pemenuhan kebutuhan bagi anak dan keluarganya.
Perawatan
dipandang sebagai suatu proses dimana perawat dan keluarga dapat bekerja sama
dalam perawatan anaknya sehingga dapat menciptakan suatu kondisi yang harmonis
baik bagi orang lain terutama orang tua agar dapat berfungsi secara berdaya
guna dalam merawat anaknya.
1. Perbedaan
perawatan pada anak dan perawatan pada orang dewasa.
a.
Struktur fisik Perbedaan dalam struktur
fisik antara orang dewasa dengan anak dapat dilihat dari ukuran dan
perbandingan masing-masing bagian tubuh, sehingga dalam perawatan, harus
diperhatikan dalam inenentukan dan mem- berikan perawatannya.
b.
Proses fisiologis Proses fisiologis
dalam tubuh anak dan orang dewasapun berbeda, misalnya jumlah cairan normal,
isi cairan dan perubahan cairan.
c.
Kemampuan berpikir Pada orang dewasa
atau anak besar, mereka dapat menerima penjelasan, mempunyai keinginan yang
nyata dan dapat menunjukkan lokasi yang sakit atau dengan kata lain orang
dewasa dan anak besar dapat berkomu- nikasi secara verbal.
2. Pengaruh
keluarga terhadap kesehatan anak Keluarga merupakan suatu sistem terbuka, yang
terdiri dari semua unsur dalam sistem, mempunyai struktur tujuan/fungsi dan
mempunyai organisasi internal, seperti sistem yang lain. Bila salah satu dari
komponen (seorang anggota keluarga) mengalami gangguan, hal ini akan
mempengaruhi keseluruhan anggota keluarga.
Konsep
ini harus diketahui oleh orang tua yang secara terus menerus ber-
hadapan/berhubungan dengan anak dan keluarganya. Dalam mengkaji dan menganalisa
masalah kesehatan, petugas kesehatan harus melibatkan semua anggota keluarga
serta memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi baik dalam keluarga itu
sendiri .maupun diluar yang dapat mengganggu kesehatan anak dan keluarganya.
3. Tiga
prinsip fungsi keluarga sehubungan dengan pemeliharaan anak
a.
Untuk merawat figik anak Keluarga
bertanggung jawab menyediakan kebutuhan dasar anak seperti makan, pakaian,
tempat tinggal (rumah) pencegahan penyakit dan pera- watan kesehatan.
b.
Mendidik anak untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan (kultur) Salah satu fungsi pokok keluarga adalah untuk
mensosialisasikan anak seperti mengajar anak bahasa, peran/tingkah laku yang
sesuai dengan nilai dan standar etik dari kultur, setelah itu disekolah,
dilingkungan bermain, kawan dan orang lain akan mempengaruhi, akan tetapi
keluarga tetap merupakan titik sentral dalam membina sosialisasi anak secara
terus menerus semasa anak-anak.
c.
Bertanggung jawab untuk kesejahteraan
anak secara psikologis dan emosional Pentingnya hubungan psikologis segera
antara anak dan orang tua melalui hubungan anggota keluarga, anak dapat belajar
pula tingkah laku dan berlanjut kepada hubungan dengan orang lain. Dasar
kepribadian seorang anak terbentuk dari keluarga dan lingkungan.
A. PERSPEKTIF
KEPERAWATAN ANAK
1.
Filosofi Keperawatan Anak
Filosofi
keperawatan anak merupakan keyakinan atau pandangan yang dimiliki perawat dalam
memberikan pelayanan keperawatan pada anak yang berfokus pada keluarga (family
centered care), pencegahan terhadap trauma (atraumatic care) dan manjemen
kasus.
a.
Perawatan Berfokus Pada Keluarga
Keluarga merupakan unsur penting
dalam perawatan anak mengingat anak bagian dari keluarga. Dalam Pemberian Askep
diperlukan keterlibatan keluarga karena anak selalu membutuhkan orang tua di
Rumah Sakit seperti aktivitas bermain atau program perawatan lainnya.
Pentingnya keterlibatan keluarga ini dapat mempengaruhi proses kesembuhan anak.
Program terapi yang telah direncanakan untuk anak bisa saja tidak terlaksana
jika perawat selalu membatasi keluarga dalam memberikan dukungan terhadap anak
yang dirawat, hal ini hanya akan meningkatkan stress dan ketidaknyamanan pada
anak. Perawat dengan menfasilitasi keluarga dapat membantu proses penyembuhan
anak yang sakit selama dirawat. Kebutuhan keamanan dan kenyamanan bagi orang
tua pada anaknya selama perawatan merupakan bagian yang penting dalam
mengurangi dampak psikologis anak sehingga rencana keperawatan dengan
berprinsip pada aspek kesejahteraan anak akan tercapai.
b.
Atrumatic Care
Atrumatic care adalah perawatan yang
tidak menimbulkan trauma pada anak dan keluarga. Atraumatik care sebagai bentuk
perawatan terapeutik dapat diberikan kepada anak dan keluarga dengan mengurangi
dampak psikologis dari tindakan keperawatan yang diberikan., seperti
memperhatikan dampak psikologis dari tindakan keperawatan yang diberikan dengan
melihat prosedur tindakan atau aspek lain yang kemungkinan berdampak adanya
trauma untuk mencapai perawatan tersebut beberapa prinsip yang dapat dilakukan
oleh perawat antara lain:
1) Menurunkan atau mencegah dampak
perpisahan dari keluarga
Dampak perpisahan dari keluarga akan menyebabkan kecemasan
pada anak sehingga menghambat proses penyembuhan dan dapat mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan anak.
2) Meningkatkan kemampuan orang tua
dalam mengontrol perawatan pada anak.
Kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan pada anak
dapat meningkatkan kemandirian anak dan anak akan bersikap waspada dalam segala
hal.
3) Mencegah atau mengurangi cedera
(injuri) dan nyeri (dampak psikologis)
Proses pengurangan rasa nyeri sering tidak bisa dihilangkan
secara cepat akan tetapi dapat dikurangi melalui berbagai tenik misalnya
distraksi, relaksasi dan imaginary. Apabila tindakan pencegahan tidak dilakukan
maka cedera dan nyeri akan berlangsung lama pada anak sehingga dapat mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan anak.
4) Tidak melakukan kekerasan pada anak
Kekerasan pada anak akan menimbulkan gangguan psikologis
yang sangat berarti dalam kehidupan anak, yang dapat menghambat proses
kematangan dan tumbuh kembang anak.
5) Modifikasi lingkungan
Melalui modifikasi lingkungan yang bernuansa anak dapat
meningkatkan keceriaan dan nyaman bagi lingkungan anak sehingga anak selalu
berkembang dan merasa nyaman dilingkungan.
c.
Manajemen kasus
Pengelolaan
kasus secara komprehensif adalah bagian utama dalam pemberian asuhan
keperawatan secara utuh, melalui upaya pengkajian, penentuan diagnosis,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dari berbagai kasus baik yang akut maupun
kronis. Kemampuan perawat dalam mengelola kasus secara baik akan berdampak pada
proses penyembuhan. Pendidikan dan ketrampilan mengelola kasus pada anak selama
di RS akan mampu memberikan keterlibatan secara penuh bagi keluarga.
2.
Falsafah Keperawatan Anak
a. Pandangan perawat dalam pelayanan
keperawatan anak keluarga, pencegahan trauma, manajemen kasus.
b. Dasar fokus Paradigma Keperawatan.
c. Kehidupan anak ditentukan oleh
lingkungan keluarga peran perawat : memfasilitasi keluarga dalam berbagai
bentuk pelayanan.
d. Perawat memperhatikan kemampuan
keluarga dalam menentukan kekuatan dan kelemahan pemberian pelayanan
keperawatan.
e. Dukungan keluarga.
f. Keterlibatan dan kemampuan keluarga.
3.
Prinsip – Prinsip Keperawatan Anak
Terdapat prinsip atau dasar dalam
keperawatan anak yang dijadikan sebagai pedoman dalam memahami filosofi
keperawatan anak. Prinsip dalam asuhan keperawatan anak adalah:
a. Anak bukan miniatur orang dewasa tetapi sebagai individu
yang unik, dimana tidak boleh memandang anak dari ukuran fisik saja melainkan
anak sebagai individu yang unik yang mempunyai pola pertumbuhan dan
perkembangan menuju proses kematangan.
b. Anak adalah sebagai individu yang unik dan mempunyai
kebutuhan yang sesuai dengan tahap perkembangan. Kebutuhan tersebut meliputi
kebutuhan fisiologis (seperti nutrisi, dan cairan, aktivitas, eliminasi,
istirahat, tidur dan lain-lain), kebutuhan psikologis, sosial dan spritual.
c. Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada upaya
pencegahan dan peningkatan derjat kesehatan, bukan hanya mengobati anak yang
sakit.
d. Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang
berfokus pada kesejahteraan anak sehingga perawat bertanggung jawab secara
komprehensif dalam memberikan asuhan keperawatan anak. Anak dikatakan sejahtera
jika anak tidak merasakan ganggguan psikologis, seperti rasa cemas, takut atau
lainnya, dimana upaya ini tidak terlepas juga dari peran keluarga.
e. Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak dan
keluarga untuk mencegah, mengkaji, mengintervensi dan meningkatkan
kesejahteraan hidup, dengan menggunakan proses keperawatan yang sesuai dengan
aspek moral (etik) dan aspek hukum (legal). Sebagai bagian dai keluarga anak
harus dilibatkan dalam pelayanan keperawatan, dalam hal ini harus terjadi
kesepakatan antara keluarga, anak dan tim kesehatan.
f. Tujuan keperawatan anak dan remaja adalah untuk meningkatkan
maturasi atau kematangan yang sehat bagi anak dan remaja sebagai makhluk
biopsikososial dan spritual dalam kontek keluarga dan masyarakat.
g. Pada masa yang akan datang kecendrungan perawatan anak
berfokus pada ilmu tumbuh kembang, sebab ilmu tumbuh kembang ini akan mempelajari
aspek kehidupan anak.
4.
Paradigma Keperawatan Anak
Paradigma keperawatan anak merupakan
landasar berfikir dalam penerapan ilmu keperawatan anak, dimana landasar
berfikir tersebut terdiri atas empat komponen.
a.
Anak
Dalam keperawatan anak yang menjadi
individu (klien) adalah anak,anak diartikan sebagai seseorang yang berusia
kurang dari delapan belas tahun dalam masa tumbuh kembang dengan kebutuhan
khusus baik kebutuhan fisik, psikologis, sosial dan spritual. Masa anak merupakan
masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulasi dari bayi (0-1 tahun), usia
bermain/ todler (1-2,5 tahun), pra sekolah (2,5-5 tahun), usia sekolah (5 – 11
tahun), remaja (11-18 tahun).
b.
Sehat dan Sakit
Rentang sehat sakit adalah suatu
kondisi anak berada dalam status kesehatan yang meliputi sejahtera, sehat
optimal, sehat, sakit, sakit kronis dan meninggal. Rentang ini suatu alat ukur
dalam menilai status kesehatan yang bersifat dinamis dalam setiap waktu, selama
dalam batas rentang tersebut anak membutuhkan bantuan perawat baik secara
langsung maupun tidak langsung, seperti apabila anak berada pada rentang sehat
maka upaya perawat untuk meningkatkan derjat kesehatan sampai mencapai taraf
sejahtera baik fisik, sosial maupun spritual.
c.
Lingkungan
Lingkungan dalam paradigma
keperawatan anak yang dimaksud adalah lingkungan eksternal maupun internal yang
berperan dalam status kesehatan anak.
1) Lingkungan internal : Genetik,
kematangan biologis, jenis kelamin, intelektual,emosi dan adanya predisposisi
atau resistensi terhadap penyakit.
2) Lingkungan eksternal : status
nutrisi, orang tua, saudara kandung, kelompok/geng, disiplin yang ditanamkan
orang tua, agama, budaya, status sosialekonomi, iklim, cuaca sekitar dan
lingkungan fisik/biologis baik rumah maupun sanitasi di sekililingnya.
Perkembangan
anak sangat dipengaruhi ransangan terutama dari lingkungan eksternal, yaitu
lingkungan yang aman, peduli, dan penuh kasih sayang.
d.
Keperawatan
Komponen ini merupakan bentuk
pelayanan keperawatan yang diberikan kepada anak dalam mencapai pertumbuhan dan
perkembangan secara optimal dengan melibatkan keluarga seperti adanya dukungan,
pendidikan kesehatan dan upaya dalam rujukan ke tenaga kesehatan dalam program
perawatan anak.
Fokus utama dalam pelaksanaan
pelayanan keperawatan adalah peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit,
dengan falsafah yang utama, yaitu asuhan keperawatan yang berpusat pada
keluarga dan perawatan yang terapetik.
Bentuk intervensi utama yang
diperlukan anak dan keluarga adalah pemberian dukungan, pemberian pendidika
kesehatan dan upaya rujukan kepada tenaga kesehatan lain yang berkompeten
sesuai dengan kebutuhan sesuai dengan kebutuhan anak.
B.
LINGKUP PRAKTEK DAN PERAN PERAWAT DALAM KEPERAWATAN ANAK
1.
Lingkup Praktek Keperawatan Anak
Dalam
memberikan askep pada anak harus berdasarkan kebutuhan dasar anak yaitu:
kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan seperti asuh, asih dan asah.
a.
Kebutuhan Asuh
Kebutuhan dasar ini merupakan
kebutuhan fisik yang harus dipenuhi dalam pertumbuhan dan perkembangan.
Kebutuhan ini dapat meliputi kebutuhan akan nutrisi atau gizi, kebutuhan
pemberian tindakan keperawatan dalam meningkatkan dan mencegah terhadap
penyakit, kebutuhan perawatan dan pengobatan apabila anak sakit, kebutuhan akan
tempat atau perlindungan yang layak dan lain-lain.
b.
Kebutuhan Asih
Kebutuhan ini berdasarkan adanya
pemberian kasih sayang pada anak atau memperbaiki psikologi anak.
c.
Kebutuhan Asah
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan
yang harus dipenuhi pada anak, untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan
secara optimal dan sesuai dengan usia tumbuh kembang.
2.
Peran Perawat Dalam Keperawatan Anak
a. Pemberi perawatan
b. Sebagai advokat keluarga
c. Pencegahan penyakit
d. Pendidikan
e. Konseling
f. Kolaborasi
g. Pengambilan keputusan etik
h. Peneliti
C. KEPERAWATAN
ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA
1.
Anak Sebagai Manusia Seutuhnya
Anak :
a.
Merupakan individu yang berada dalam
suatu rentang perubahan perkembangan (bayi sampai remaja)
b.
Merupakan anggota unik keluarga
dalam suatu kultur dan masyarakat
c.
Merupakan anak dalam proses
perkembangan 0-18 tahun:
- Ciri fisik atau kognitif
- Konsep diri
- Pola koping
- Perilaku social
d.
Diyakini bahwa anak bukan merupakan
miniature orang dewasa, harta dan kekayaan orang tua yang dinilainya dihitung
secara ekonomi tetapi anak adalah makhluk yang unik dan utuh, biopsiko-sosial
cultural spiritual.
e.
Anak merupakan masa depan bangsa dan
Negara (dunia) yang berhak atas pelayanan kesehatan untuk memenuhi bkebutuhan
spesifik pada tiap tahap usia
Keluarga :
a.
Merupakan system terbuka untuk
anggota keluarga bisa dirawat secara efektif bila mengikutsertakan anggota
keluarga lainnnya yang berpengaruh dan terpengaruh oleh anggota keluarga
memerlukan pelayanan keperawatan.
b. Semua diperhatikan.
c.
Unit.
d. Orang tua bertanggungjawab terhadap kesehatan
anak.
e.
Tergantung tipe keluarga.
2.
Perawatan Berfokus pada Anak
a. Keluarga merupakan unsur penting
dalam perawatan anak, mengingat anak bagian dari keluarga.
b. Kehidupan anak dapat ditentukan oleh
lingkungan keluarga, Untuk itu keperawatan anak harus mengenal keluarga sebagai
tempat tinggal atau sebagai konstanta tetap dalam kehidupan anak (Wong, perry,
2002)
c. Perawat yang bertindak sebagai
pemberi pelayanan keperawatan hendaknya berfokus pada keluarga, dgn
memperhatikan kemampuan dalam menentukan kekuatan dan kelemahan untuk dijadikan acuan dalam pemberian
pelayanan keperawatan. Untuk itu dalam pemberian askep diperlukan keterlibatan
keluarga. Hal ini sangat penting , mengingat anak selalu membutuhkan orang tua
selama di RS. Perawat dgn menfasilitasi keluarga dapat membantu proses penyembuhan pada anak yang sakit selama di
RS.
3.
Prinsip Perawatan Anak
a. Keperawatan kesehatan anak meliputi
hubungan antara perawat dengan anak dan perawat dengan keluarga.
b. Perawat tidak semata-mata merawat
anak selama sakit, tetapi bertanggungjawab secara keseluruhan yang
memunhkinhkan pemenuhan kebutuhan anak dan keluarga.
c. Lingkungan di sekitar anak memegang
peranan penting à perawat perlu memahami bagaiman anak berinteraksi dengan
lingkungannya.
d. Perawat dipandang sebagai orang yang
dapat bekerja secara efektif dengan bayi dan anak serta dapat menciptakan suatu
kondisi bagi anak lain agar berfungsi lebih efektif dalam merawat anaknya.
e. Berpikir kritis.
f. Menggunakan data ilmiah.
g. Untuk memilih intervensi yang serasi perawat
mengikutsrtakan anak dan keluarga.
h. Perawat harus mempunyai keterampilan
professional untuk dapat memberikan askep yang berkualitas.
i. Anak bukan miniatur ordes tetapi
sebagai individu yang unik.
j. Anak adalah sebagai individu yang
unik dan mempunyai kebutuhan sesuai dengan tahap perkembangan.
k. Pelayanan keperawatan anak
berorientasi pada upaya pencegahan penyakit dan peningkatan derajat kesehatan
bukan hanya mengobati anak yang sakit.
l. Keperawatan anak merupakan disiplin
ilmu kesehatan yang berfokus pada kesejahteraan anak sehingga perawat
bertanggung jawab secara komprehensif dalam memberikan askep anak.
m. Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak dan
keluarga untuk mencegah, mengkaji,
mengintervensi, dan meningkatkan kesejahteraan hidup, dengan menggunakan proses
keperawatan yang sesuai dengan aspek moral dan hukum.
n. Tujuan keperawatan anak dan remaja
adalah untuk meningkatkan maturasi atau kematangan yang sehat bagi anak dan
remaja sebagai mahluk biopsikososial dan spiritual dalam konteks keluarga dan
masyarakat.
o. Pada masa yang akan datang
kecenderungan keperawatan anak berfokus pada ilmu tumbuh kembang, Sebab ilmu
tumbuh kembang ini akan mempelajari aspek kehidupan anak.
4.
Fungsi Perawatan Anak
a.
Family advokasi atau pembelaan
-
Bersama keluarga perawat
mengidentifikasi kebutuhan anak, tujuan dan merencanakan intervensi keperawatan
yang cocok untuk memenuhi kebutuhan anak dan menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak.
-
Perawat bertanggungjawab untuk
memastikan bahwa keluarga mengetahui semua pelayanan kesehatan tersedia,
menjelaskan prosedur dan pengobatan, mengikutsertakan dalam perawatan anak dan
menganjurkan perubahan atau mengsopport praktet pelayanan kesehatan.
-
Perawat menggunakan pengetahuannya
untuk membantu anak dalam mencapai keadaan fisik dan emosional yang optimal.
-
Perawat dapat terlibat dalam
pendidikan, perubahan politik atau legislative, rehabilitasi, skraning, administrasi.
b.
Prepention atau fasilitator
-
Perawat yang terlibat dalam
perawatan oleh karena harus dapat menjalankan praktek dalam berbagai dimensi
pencegahan.
-
Merencanakan perawatan dalam
berbagai aspek pertumbuhan dan perkembangan (nutrisi, eliminasi, keamanan,
perawatan gigi, sosialisasi, disiplin sekolah).
-
Pendekatan yang paling baik adalah
pendidikan dan antisipatoring guidence.
-
Membimbing orang tua untuk mencegah
kemungkinan adanya masalah.
c.
Health teaching
-
Tidak dapat dipisahkan dengan family
advokasi dan prepention dan dapat dilakukan di tiap tatanan pelayanan
kesehatan.
-
Menyarankan orang tua untuk
memberikan kesempatan pada anak merawat dirinya sendiri dan meningkatkan rasa
harga diri dan kerja sama anak.
-
Perawat sebagai role model bagi
orang tua dan anakà bagaiman merawat anak dan pengaruh kebiasaan hidup sehari-hari
terhadap kesehatan anak
d.
Support atau konseling
-
Support dapat dengan cara
bermacam-macam, misalnya: dengan mendengarkan, sentuhan, kehadiran fisik, hal
ini dapat menolong anak untuk mengadakan nonverbal.
-
Konseling bertukar pendapat untuk
mengatasi masalah menjadi landasan konseling.
e.
Terapeutik role
-
Bertugas untuk memenuhi kebutuhan
fisik dan mental anak, termasuk makan, mandi, minum, BAK, BAB, pakaian,
keamanan social.
-
Bertanggungjawab terhadap pengobatan
yang telah dirumuskan dokter dan terhadap tindakannya dan keputusannya.
-
Aspek yang penting adalah pengkajian
terus-menerus dan mengevaluasi status fisik.
-
Pengawasan terhadap kebutuhan klien
dan perkembangan secara individu yang dapat mempengaruhi proses penyakit
f.
Koordinasi atau kolaborasi
-
Perawat sebagai anggota tim
kesehatan bekerja sama dan mengkoordinasi pelayanan keperawatan dengan kegiatan
yang dilakukan tenaga kesehatan lainnya.
-
Pendekatan interdisiplin
memungkingkan asuhan holistic dengan saling melengkapi.
-
Perawat bekerja sam dengan anak dan
keluarga dalam pemenuhan kebutuhan.
-
Perawat mempunyai posisi penting
untuk mengikutsertakan klien secara langsung ataupun tidak langsung untuk
mengkomunikasikan pendapatnta ke tim kesehatan lainnya.
g.
Health care planning
-
Perawat tidak hanya berfokus pada
keluarga inti saja, teta[pi juga berperan dalam masyarakat yang lebih luas.
-
Harus tahu kebutuhan masyarakat
secara aktif terlibat dalam memelihara kesejahteraan
Perawat meningkatkan kualitas pelayanan dan menjalankan
asuhan sesuai dengan kode etik dan standar praktek.
D. ASUHAN
KEPERAWATAN PADA KEPERAWATAN ANAK (Pediatric Nursing)
1.
Pengkajian
Pengkajian
merupakan proses yang berkesinambungan, diterapkandi seluruh tahap penyelesaian
masalah, dan dasar pengambilan keputusan. Pengkajian terdiri dari pengumpulan,
pengelompokan, dan analisis data, yang dilakukan secara menyeluruh
(bio-psikososiokultural-spiritual).
Komponen pengkajian, meliputi :
a.
Riwayat kesehatan
Tujuan: mengumpulkan data subyektif.
Komponen:
Data biografi: nama, alamat, no. tlp.,
namaortu/wali, TTL, sex, ras, agama,kewarganegaraan/latar belakang budaya.
Keluhan utama: alasan mencari pelayanankesehatan.
Status kesehatan saat ini: urutan peristiwa yang mengarah
pada keluhan utama.
- Analisis gejala keluhan utama
- Masalah kesehatan atau penyakit lain
- Pengobatan
Kesehatan terdahulu
- Riwayat kelahiran
- Penyakit, cedera, pembedahan
- Alergi
- Status imunisasi
- Kejadian penting terkait tum-bang
- Kebiasaan
Tinjauan persistem
- Status kesehatan menyeluruh
- Sistem integumen (lesi, memar,
kebiasaan perawatan kulit, masalah rambut dan kuku)
- Kepala (trauma, sakit kepala)
- Mata (ketajaman penglihatan,
pemeriksaan mata, drainase, infeksi)
- Telinga (ketajaman pendengaran,
pemeriksaan telinga, drainase, infeksi)
- Hidung (pendarahan, kongesti,
sinusitis)
- Mulut (lesi, sariawan, erupsi gigi,
pola perawatan gigi, pemeriksaan gigi)
- Tenggorokan (frekuensi sakit
tenggorok, suara serak, kesulitan menelan)
- Leher (kaku leher, nyeri tekan,
adenopati)
- Dada (nyeri, batuk, mengi, napas
pendek,asma, infeksi)
- Payudara (telarke, lesi, SADARI)
- Sistem kardiovaskular (murmur,
intoleransi aktivitas fisik, pusing,
palpitasi, defekkongenital)
- S. gastrointestinal (nafsu makan,
kebiasaandefekasi, intoleransi makan, mual, muntah, nyeri, riwayat penyakit
parasit)
- Sistem genitourinarius
- Ginekologi
- S. muskuloskeletal
- S. neurologik
- S. limfatik
- S. endokrin/metabolik
- Riwayat psikiatrik
Riwayat keluarga
Sifat/penyakit genetik, penyakit menular, gg. Psikiatrik,
penyalahgunaan zat.
Riwayat nutrisi
- Kuantitas, jenis, dan frekuensi
makan
- Masalah dlm pemberian makan
- Konsumsi suplemen vitamin
- Perilaku diet
Riwayat tidur
Waktu mulai&bangun, kualitas, tidur siang, barang
penyerta tidur
Riwayat psikososial
- Struktur keluarga (komposisi
anggota, pekerjaan, pendidikan, budaya, agama)
- Fungsi keluarga (pola komunikasi,
peran dan hubungan, status keuangan)
- Sekolah dan tempat kerja
- Aktivitas
- Kedisiplinan
- Seksual
- Penggunaan zat
- Kekerasan
b. Pengkajian
perkembangan
Tujuan: mengidentifikasi masalah dan
mengkorfirmasi tum-bang normal yang dicapai.
Area:
- Keterampilan motorik kasar
- Keterampilan motorik halus
- Perkembangan bahasa
- Perkembangan kognitif
- Perkembangan afektif dan social
c.
Pengkajian fisik
Tujuan: mendapatkan data obyektif
fungsi sistem tubuh dan status kesehatan menyeluruh.
Komponen:
- Tanda vital: TD, nadi, RR, suhu.
- Head to toe/PF.
2.
Diagnosa Keperawatan
Adalah keputusan klinis tentang
respon individu, keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan/proses
hidup yang aktual maupun potensial (NANDA). Perawat menginterpretasi dan
membuat keputusan tentang data yang telah dikumpulkan.
- Komponen: PES (problem, etiology,
symptom).
- Jenis: aktual, risiko, potensial.
3.
Intervensi
Prinsip :
- Memahami konsep dan karakterisik
tum-bang anak.
- Memahami hubungan anak dengan
pengasuh
- Melibatkan keluarga
- Orientasi
- Menciptakan lingkungan yang kondusif
- Meminimalkan trauma fisik
- Universal precaution
- Membantu keperluan pasien
4.
Implementasi
Menerapkan intervensi yang dipilih
dan melakukan umpan balik.
Prinsip :
- Jangan menawarkan pilihan apakah
bersedia dilakukan tindakan atau tidak
- Beri kesempatan anak memilih tempat
dilakukannya tindakan
- Jangan membohongi anak bahwa
tindakan yang akan dilakukan tidak menimbulkan rasa sakit
- Jelaskan tindakan secara singkat dan
sederhana
- Perkenankan anak untuk
mengeluh/menangis jika terasa sakit
- Jangan berbisik kepada perawat lain
atau keluarga di depan anak
- Berpikir positif dan asertif
- Waktu tindakan sesingkat mungkin
- Libatkan keluarga.
5.
Evaluasi
Perawat mengumpulkan, mensortir, dan
menganalisis data untuk menentukan apakah tujuan tercapai, perlu modifikasi
rencana, perlu alternatif.
0 komentar:
Post a Comment