Friday, 31 October 2014

PROSES PEMBUATAN TEMPE DAN PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI HINGGA STRATEGI PEMASARAN

Tempe merupakan salah satu makanan yang sering di konsumsi oleh masyarakat.Tempe merupakan salah satu produk olahan berbasis bioteknologi. Bioteknologi merupakan bidang ilmu yang vital dan berhubungan dengan tekhnologi pertanian. Metode ini sebenarnya telah di lakukan sejak jaman dahulu, tetapi hal ini belum disadari  oleh masyarakat umum.
  
1    CARA PEMBUATAN TEMPE
a.  Cara Sederhana
Carasederhana adalah cara pembuatan tempe yang biasa dilakukan oleh para pengrajin tempe di Indonesia. Kedelai setelah dilakukan sortasi (untuk memilih kedelai yang baik dan bersih) dicuci sampai bersih, kemudian direbus yang waktu perebusannya berbeda-beda tergantung dari banyaknya kedelai dan biasanya berkisar antara 60-90 menit.
Kedelai yang telah direbus tadi kemudian direndam semalam. Setelah perendaman, kulit kedelai dikupas dan dicuci sampai bersih. Untuk tahap selanjutnya kedelai dapat direbus atau dikukus lagi selama 45-60 menit, tetapi pada umumnya perebusan yang kedua ini jarang dilakukan oleh para pengrajin tempe. Kedelai setelah didinginkan dan ditiriskan diberi ragi tempe, dicampur rata kemudian dibungkus dan dilakukan pemeraman selama 36-48 jam
Kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah menggunakan tempe sebagai pengganti daging.  Akibatnya sekarang tempe diproduksi di banyak tempat di dunia, tidak hanya di Indonesia. Berbagai penelitian di sejumlah negara, seperti Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat.
Teknik telah dikerjakan masyarakat Indonesia khususnya bermula dari masyarakat Jawa selama beberapa abad yang lalu  dengan prosedur pembuatannya masih sangat sederhana. Berbagai bahan dasar yang dapat digunakan dalam pembuatan tempe, tetapi yang paling populer dan paling banyak dipergunakan adalah tempe berbahan dasar kedelai.
Untuk memperoleh tempe yang berkualitas baik, maka kedelai yang digunakan juga harus yang berkualitas baik dan tidak tercampur dengan biji-bijian yang lain, seperti jagung, kacang hijau dan biji-bijian lainnya. Selain itu, prosedur pengolahan harus dilakukan dengan cermat. Proses pembuatan tempe pada dasarnya adalah proses menumbuhkan spora jamur tempe, yaitu Rhizopus sp., pada biji kedelai.
Dalam pertumbuhannya, Rhizopus sp. membentuk benang-benang yang disebut sebagai benang hifa. Benang-benang hifa ini mengikatkan biji kedalai yang satu dengan biji kedelai lainnya, sehingga biji-biji kedelai ini membentuk suatu massa yang kompak. Massa kedelai inilah yang selanjutnya disebut sebagai tempe.
Selama masa pertumbuhannya, jamur Rhizopus sp. juga menghasilkan enzim yang dapat menguraikan protein yang terdapat dalam biji kedelai, sehingga protein-protein dalam biji kedelai ini mudah dicernakan. Selama masa pertumbuhan jamur Rhizopus sp. Selain Rhizopus, diperkirakan banyak jenis mkiroorganisme lain yang mungkin turut campur, tetapi tidak menunjukkan aktifitas yang nyata.
Namun demikian, aktifitas yang nyata dari mikroorganisme yang mungkin turut campur ini akan terlihat setelah aktifitas pertumbuhan Rhizopus sp. melampaui masa optimumnya, yakni setelah terbentuknya spora-spora baru yang berwarna putih-kehitaman. Hal ini dapat diketahui, terutama pada tempe yang dibiarkan atau disimpan dalam suhu kamar, yaitu dengan terciumnya bau amoniak. Adanya bau amoniak pada tempe menunjukkan bahwa tempe tersebut mulai mengalami pembusukan. Bau amoniak ini masih terasa sekali pun tempe telah dimasak, sehingga dapat menurunkan cita rasa konsumen.
Oleh karena itu, agar diperoleh tempe yang berkualitas baik dan tahan agak lama, maka selama proses pembuatan tempe perlu diperhatikan mengenai sanitasi dan kemurnian bibit (inokulum) yang akan digunakan.

Alat :
  1. Baskom.
  2. Saringan.
  3. Dandang.
  4. Kipas Angin /Kipas.
  5. Sotel kayu.
  6. Tampah.
  7. Kompor.
  8. Peralatan lain yang diperlukan. 
Bahan :
  1. Kacang kedelai.
  2. Ragi tempe (inokulum RAPRIMA) atau biakan murni Rhizopus sp.
  3. Kantong plastik, atau daun pisang, atau daun jati.
1.   Cucilah tampah, ayakan, kipas dan cukil yang akan digunakan, kemudian dikeringkan.
2.      Bersihkan kacang kedelai dari bahan-bahan lain yang tercampur, kemudian cuci hingga bersih.
3.      Rendam kacang kedelai yang telah dicuci bersih selama 12-18 jam dengan air dingin biasa (proses hidrasi agar biji kedelai menyerap air sebanyak mungkin).
4.      Lepaskan kulit biji kedelai yang telah lunak, kemudian cuci atau bilas dengan menggunakan air bersih.
5.      Kukus / rebus biji kedelai tersebut sampai empuk.
6.      Setelah biji kedelai terasa empuk, tuangkan biji-biji tersebut pada tampah yang telah dibersihkan, lalu diangin-angin dengan kipas/ kipas angin sambil diaduk-aduk hingga biji-biji tersebut terasa hangat.
7.      Taburkan ragitempe(RAPRIMA) yang telah disiapkan sedikit demi sedikit sambil diaduk-aduk supaya merata (1,5 gram ragitempeuntuk 2 kg kedelai). 8. Siapkan kantong plastik atau daun pisang, atau daun jati untuk pembungkus.  Bila kantong plastik yang digunakan sebagai pembungkus, berilah lubang-lubang kecil pada kantong tersebut dengan menggunakan lidi atau garpu.
8.      Masukan kedelai yang telah diberi ragitempe(RAPRIMA) ke dalam pembungkusnya, atur ketebalannya sesuai dengan selera
9.      Proses fermentasi63256
10.   kacang kedelai ini pada suhu kamar selama satu atau dua hari atau hingga seluruh permukaan kacang kedelai tertutupi jamur.
·       Catatan:
  1. Perhatikan kebersihan tempat kerja dan kebersihan peralatan kerja akan meningkatkan kualitas tempeyang dihasilkan.
  2. Suhu ruang yang lebih hangat mempercepat proses fermentasi jamur pada tempe.

Dalam sub bab ini dikemukakan biaya produksi yang dikeluarkan
untuk belanja dan membayar karyawan, berbeda dengan usaha lain yang memiliki jadwal belanja bulanan dan bahan baku produksi yang disimpan digudang, pada produksi tempe ini hampir setiap bahan merupakan hasil belanja harian. Atau paling lambat belanja dilakukan tiga hari sekali.
Dan berikut adalah biaya yang dikeluarkan untuk produksi, dengan tingkat besaran bahan baku yang digunakan per hari adalah 68kg bahan baku kedelai:
Bahan baku:
- kacang kedelai 68kg @ Rp 6.500,-                          = Rp.442.000,-
- ragi tempe 3 bungks @ Rp. 10.000                          = Rp.  30.000,-
Sub total                                                                          Rp. 472.000
Bahan tambahan:
-          1/4 kg plastik                                                         = Rp.    7.500,-
-          Obat nyamuk bakar (alat bantu rekat)                  = Rp.    1.500,-
-          3 ikat Daun pisang @1200                                   = Rp.   3.600,-
-          Gas 16000/3 (gas diisi ulang tiap 3 hari)               = Rp.    5.400
Sub total                                                                         Rp.   18.000,-
Gajih karyawan
-          Ongkos harian 4 orang x @Rp. 20.000,-              = Rp.  80.000,-
-          Uang rokok 4x Rp.5000                                       = Rp.  20.000,-
Sub total                                                                = Rp. 100.000
Transportasi                                                           = Rp. 40.000,-
Maka jumlah total biaya produksi harian adalah sebesar:
Bahan baku                       = Rp. 472.000,-
Bahan tambahan               = Rp.   18.000,-
Gaji karyawan                   = Rp. 100.000
Trasnportasi                       = Rp.   40.000
Total biaya produksi         = Rp. 662.000
Dengan hari libur satu hari dalam seminggu dan rata-rata 30 hari dalam sebulan, maka hari efektip produksi menjadi 26 hari, dan hari jum’at adalah hari dimana kegiatan produksi diliburkan.
Total biaya produksi dalam satu bulan menjadi:
26 (hari) x Rp. 622.000,- = Rp.16.172.000
Jumlah total biaya produksi bulanan adalah Rp.16.172.000

4.1 Hasil Produksi Dan Harga Jual
Dalam produksi ini (tempe Pak Yayan), dengan menggunakan bahan baku kacang kedelai sebanyak 68kg bisa menghasilakan sebanyak 820  bungkus (yang biasa terjual habis) dengan rincian:
-          Bungkus besar       = 252 bungkus
-          Bungkus kecil       = 568 bungkus
Dengan harga jual bungkus kecil Rp. 1000 dan bungkus besar Rp.1500 (pedagang pasar biasa memotongnya kembali dalam bentuk yang lebih kecil, dengan tujuan margin menjadi lebih tinggi).
Dengan harga tersebut maka nilai penjualan akan menjadi :
Bungkus besar             = 252 x 1500 = Rp. 378.000,-
Bungkus kecil              = 568 x 1000 = Rp. 568.000,-
Total penjualan                                    Rp.946.000,-
Perhitungan total penjualan bulanan menjadi :
26 (hari) x Rp.946.000 =Rp.24.596.000,-
Jadi penjualan total dalam satu bulan adalah Rp.24.596.000,-
Barang dihitung habis karena memang pada kenyataanya produk yang terbungkus slalu terjual habis, jikapun tersisa tidak mencapai 5% dan jika ada sisa dari jumlah tersebut tempe akan diolah menjadi bahan pembuat ragi tempe dan akan menjadikan pembelian ragi tempe tertutupi. Maka siklus barang habis adalah perhitungan misti.
Tempe merupakan nama yang tidak asing lagi bagi masyarakat kita, dari tingkat pedesaan hingga tingkat kota. Kini konsumen tempe tidak hanya rakyat biasa, melainkan mencangkup pula masyarakat kelas menengah ke atas. Hampir setiap hari dari berbagai pengelola produksi tempe terus memproduksi usahanya tersebut, maka tak heran lagi bila kita menemui tempe dari berbagai bentuk dan ukurannya. Disamping nilai gizinya tinggi juga harganya pun murah, serta mudah memperolehnya.
Dengan melihat kandungan nilai gizi tersebut, yang dulunya tempe hanya dijadikan konsumsi kelas rakyat, namun sekarang sudah dinikmati segala lapisan-bahkan di restoran elit dan hotel berbintang pun tak luput menyajikan tempe dalam ragam penyajian yang lebih canggih.
Target yang kami tuju dari produksi tempe ini adalah Swalayan, Pasar, hingga pedagang asongan. Kami yakin untuk tahun-tahun berikutnya produksi kami akan meningkat, hal ini disebabkan karna mayoritas masyarakat kita merespon positif tentang tempe, jika produksi kami meningkat, kami akan mentargetkan atau memasarkan ke dunia Internasional. Hal ini disebabkan karena sebagian masyarakat dunia pernah merasakan kelezatan dari tempe tersebut, maka tak heran jika masyarakat dunia terutama Amerika Serikat, Jepang, Korea ingin meneliti pembuatan tempe tersebut. Selain usaha tempe kami terkenal, nama bangsa kita akan dikenal di dunia Internasional.
Peluang pasar tempe yang prospektif ini, kiranya dapat mendorong dan memacu parajin tempe untuk dapat lebih memanfaatkan peluang tersebut. Tidak menutup kemungkinan kesempatan berusaha tempe ini mengundang orang-orang lain yang selama ini belum memahami dunia pertempean, usaha tempe kedelai ini menjajikan keuntungan.
perhitungan laba rugi ini didapat dari selisih harga jual dan biaya produksi, baik harian ataupun bulanan. Dengan demikian selisih tersebut menjadi dua bagian, yakni perhitungan laba rugi harian dan perhitungan laba rugi bulanan sebagaimana berikut:
Laba rugi = Harga Jual-Biaya Produksi


a.        Perhitungan laba/rugi harian
Rp.946.000 – Rp.662.000 = Rp.284.000,-
Maka keuntungan bersih yang diperoleh setiap hari adalah sebesar Rp.284000,-
b.      Perhitungan laba/rugi bulanan
Rp.24.596.000,- – Rp.16.172.000,- = Rp.8.424.000,-
Dengan demikian keuntungan bulanan yang diperoleh adalah sebesar Rp. 8.424.000,-

Dari perhitungan diatas jelas menunjukan bahwa usaha pembuatan tempe yang dijalani oleh pak yayan terbukti menguntungkan
Friday, 24 October 2014

BUKTI SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI SUMATERA UTARA

A.    MASUK DAN BERKEMBANGNYA ISLAM DI SUMATERA UTARA
Sumatera Utara merupakan salah satu pusat perniagaan yang terpenting di Nusantara pada abad ke- 7 M. Sehingga Sumatera Utara menjadi salah satu tempat berkumpul dan singgah
nya para saudagar-saudagar Arab Islam. Dengan demikian dakwah Islamiyah berpeluang untuk bergerak dan berkembang dengan cepat di kawasan ini.
            Hal ini berdasarkan catatan tua Cina yang menyebutkan  adanya sebuah kerajaan di utara Sumatera namanya Ta Shi telah membuat hubungan diplomatic dengan kerajaan Cina. Ta Shi menurut istilah Cina adalah istilah yang diberikan kepada orang-orang Islam. Dan letaknya kerajaan Ta Shi itu lima hari berlayar dari Chop’o (bagian yang lebih lebar dari malaka) di seberang selat Malaka. Ini menunjukkan Ta Shi dalam catatan tua Cina itu ialah Ta Shi Sumatera Utara, bukan Ta Shi Arab. Karena, Ta Shi Arab tidak mungkin di capai dalam waktu lima hari.
            Islam semakin berkembang di Sumatera Utara setelah semakin ramai pedagang – pedagang muslim yang datang ke Nusantara, karena Laut Merah telah menjadi Laut Islam sejak armada rome dihancurkan oleh armada muslim di Laut Iskandariyah.
Disamping itu , terdapat satu faktor besar yang menyebabkan para pedagang Islam  Arab memilih Sumatera Utara pada akhir abad ke- 7 M. Yaitu karena terhalangnya pelayaran mereka melalui Selat Malaka karena disekat oleh tentara laut/Sriwijaya kerajaan Budha sebagai pembalasan atas serangan tentara Islam atas kerajaan Hindu di Sind. Maka terpaksalah mereka melalui Sumatera utara dengan pesisir barat Sumatera kemudian masuk selat Sunda melalui Singapura menuju Kantun, Cina.

1.      Kerajaan Perlak
            Kata Perlak berasal dari nama pohon kayu besar yaitu “Kayei Peureulak” (Kayu Perlak). Kayu ini sangat baik digunakan untuk bahan dasar pembuatan perahu kapal, sehingga banyak dibeli oleh perusahaan-perusahaan perahu kapal. Dan di Perlak banyak tumbuh jenis pepohonan ini, sehingga disebut negeri Perlak (Perlak).
            Perlak merupakan salah satu pelabuhan perdagangan yang maju dan aman pada abad ke- 8 M. sehingga menjadi tempat persinggahan kapal-kapal pedagang muslim. Dengan demikian, secara tidak langsung berkembanglah masyarakat Islam di daerah ini. Factor utamanya yaitu karena sebab pernikahan antara saudagar-saudagar muslim dengan perempuan-perempuan pribumi. Sehingga menyebabkan lahir keturunan-keturunan yang beragama Islam.

2.      Kerajaan Samudera Pasai
Raja pertamanya adalah Sultan Malik as Shaleh. Beliau adalah keturunan dari Raja Islam Perlak, yaitu Makhdum Sultan Malik Ibrahim Syah Joan (365 – 402 H/976 – 1012 M).
Ada beberapa hal yang masih simpang siur mengenai Sultan Malik as Shaleh. Ada yang menyebutkan beliau memeluk agama Hindu yang kemudian diIslamkan oleh Syekh Ismail. Ada pula yang menyebutkan bahwa beliau sudah memeluk agama Islam sejak awal.
Sebelum bernama Samudra Pasai, kerajaan ini bernama kerajaan Samudra saja. Kerajaan Samudra merupakan kerajaan yang makmur dan kaya. Juga memiliki angkatan tentara laut dan darat yang teratur.

3.      Kerajaan Aceh
Kerajaan ini berdiri pada abad ke- 13 M. Pada awalnya Aceh merupakan daerah taklukan kerajaan Pidir. Namun berkat jasa Sultan Ali Mughiyat Syah, Aceh akhirnya mampu melepaskan diri dan berdaulat penuh menjadi Kerajaan. Atas jasa beliau, akhirnya Sultan Mghiyat Syah dinobatkan menjadi Raja pertama.

B.     BUKTI – BUKTI MASUKNYA ISLAM DISUMATERA UTARA
1.      Penemuan sebuah batu nisan bertuliskan huruf arab, yang ditemukan di Leran. batu nisan ini memuat keterangan tentang meninggalnya seorang perempuan bernama Fatimah binti Maimun, pada th 475 H (1082 M)

2.      Ditemukannya makam Sultan Malikul Saleh di Sumatera Utara, yang meninggal pada bulan ramadhan th 676 H (1297 M).
Tuesday, 21 October 2014

KUMPULAN RAGAM HIAS SUMATERA UTARA


         Indonesia memeliki ribuan jenis ragam hias itu tercermin dari banyak suku budaya yang berbeda-beda yang ada di indonesia, tapi kali ini saya akan berbagi tentang beberapa kumpulan ragam hias Sumatera Utara karana saya orang Sumatera Utara jadi saya hanya ingin berbagi yang ada di wilayah Sumatera Utara mudah-mudahan kalien semua berkenan. 

Di Sumatera Utara sendiri memiliki 7 ornamen tradisional  yang terdiri dari 7 suku budaya yaitu, suku batak toba, suku batak simalungun, suku batak karo,suku batak angkola mandailing, suku batak pakpak dairi, ornament tradisional melayu, ornament tradisional nias dan lain sebagainya yang mungkin saya atau pemerintah belum mencatatnya atau belum dipublikasikan.dan bagi yang  bekenan silakan download dibawah ini ya..
KUMPULAN RAGAM HIAS DI SUMATERA UTARA

Wednesday, 15 October 2014

LAPORAN PENELITIAN TOPOLOGI JARINGAN PADA WARNET SCM

Hai Sobat, kali ini saya akan menshering sedikit tentang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Mulai dari anak kecil hingga orang tua, baik disadari maupun tidak, dewasa ini sudah begitu tergantung pada Teknologi dan informasi, nah sebelum kita lebih lanjut bicara tentang teknologi dan informasi ada baiknya kita baca contoh penelitian beberapa teman kita yang telah melakukan penelitian di sebuah Usaha yang bergerak di bidang teknologi informasi untuk lebih lengkap silakan baca baik - baik ya......
LAPORAN PENELITIAN TOPOLOGI JARINGAN PADA WARNET SCM

Tuesday, 14 October 2014

PROSES FERMENTASI TAPE DAN JENIS-JENIS BAKTERI (MIKROORGANISME) YANG BERPERAN DALAM PEMBUATAN TAPE

Apa kabar pengunjung blog ini yang mungkin tak sengaja mampir kali ini saya akan membahas tentang tape, ya Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi yang paling enak di makan pada waktu musim panas di campur Es rasanya yang khas membuat saya menelan ludah saat menulis artikel ini. Tape dibuat dari beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda dengan makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang berperan utama, pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menghasilkan kualitas tape yang bagus, warnanya menarik, rasanya manis dan strukturnya lembut dengan menggunakan cara antara lain:
a.    bahan dasar singkong atau beras ketan memiliki kualitas baik,
b.    memperhitungkan macam dan banyak ragi yang digunakan,
c.    memilih cara pemasakan bahan dasar (ditanak atau direbus),
d.   memilih cara menyimpan tape (dengan plastik atau daun),
e.    memperhatikan keadaan lingkungan pada saat menyimpannya.
Semakin lama tape itu dibuat, semakin kuat alkoholnya. Banyak ragi yang digunakan disesuaikan dengan jumlah singkong. Jumlah ragi yang terlalu banyak akan mempercepat proses fermentasi dan menyebabkan tape yang terbentuk lembek. Sedangkan jumlah ragi yang terlalus sedikit dapat menyebabkan tape yang dibentuk tidak manis dan terasa keras. untuk lebih lengkap pembahasan tentang tape dan jenis mikroorganisme yang terkandung dalam tape berikut penjelasan lengkap dalam bentuk makalahnya. bagi teman - teman yang mempunyai tugas makalah tentang PROSES FERMENTASI TAPE DAN JENIS-JENIS BAKTERI (MIKROORGANISME) YANG BERPERAN DALAM PEMBUATAN TAPE silakan download lengkap makalahnya dalam bentuk file wordnya link dibawah ini.