Tuesday, 15 April 2014

CONTOH PEMBUATAN PROPOSAL OSIS LAPORAN ACARA PENTAS SENI SMP NEGERI 6 KISARAN


I.            PENDAHULUAN
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah AWT yang telah memberikan limpahan karunia-Nya kepada kita semua.Budaya merupakan  hal yang perlu dilestarikan. Indonesia memiliki beraneka ragam budaya yang indah dan tak lepas dari karya seni. Sesuai dengan program kerja Organisasi Siswa intra Sekolah (OSIS) SMP Negeri 6 Kisaran masa bakti 2011/2012 kami bermaksud menyelenggarakan Pentas Seni (PENSI). Dalam rangka meningkatkan apresiasi dan kecintaan para siswa terhadap kesenian dan kebudayaan. Sesuai dengan program kerja Organisasi Siswa intra Sekolah (OSIS) SMP Negeri 6 Kisaran, dan untuk mengisi libur tengah semester tahun ini, kami merencanakan untuk mengadakan kegiatan Pentas Seni (PENSI). Melalui beberapa kegiatan ini melalui beberapa kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa kecintaan terhadap kesenian dan menjadi refresing setelah menepuh Ulangan Akhir Semester dan sekaligus perpisahan untuk kakak-kakak kelas 3 kita yang akan melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi dan meninggalkan SMP Negeri 6 Kisaran.
II.          DASAR KEGIATAN
1.     PROGRAM Kerja OSIS SMP Negeri 6 KisaranMasa bakti 2011/2012
2.     Rapat OSIS SMP Negeri 6 Kisaran tanggal 19 Juni 2012.
III.          TUJUAN
1.      Untuk meningkatkan rasa kecintaan terhadap kesenian Indonesia.
2.      Menyalurkan bakat dan minat terhadap Kesenian.
3.      Perpisahan untuk kakak-kakak kelas 3 yang sudah lulus.
4.      Mengisi liburan akhir semester tahun ajaran 2011/2012.
IV.        JENIS KEGIATAN
Jenis kegiatan Pentas seni siswa SMP Negeri 6 Kisaran terdiri dari :
1.      Band.
2.      Modern Dance.
3.      Tari Tradisional.
V.        PESERTA
Semua siswa SMP Negeri 6 Kisaran dan tamu undangan.
VI.       WAKTU DAN TEMPAT
Hari dan Tanggal
:
Sabtu, 30 Juni 2012
Waktu
:
08.00 WIB – Selesai.
Tempat
:
Lapangan Olah Raga SMP Negeri 6 Kisaran.
(Jadwal Terlampir I)

VII.       SUSUNAN PANITIA
( Terlampir II).
VIII.     ESTIMASI BUDAYA
(Terlampir III).
 IX.       PENUTUP
Demikian Proposal Kegiatan Ini Kami Buat Agar menjadi dasar pertimbangan dalam menyetujui dan mendukung kegiatan ini.
Proposal ini masih jauh dari sempurna maka kritik dan saran serta masukan yang dapat membantu menyempurnakan pelaksanaan kegiatan selanjutnya sangat kami harapkan.



PEMASUKAN:
Iuran Siswa @ Rp. 15.000,- X 1400 siswa
=
Rp. 21.000.000,-
Donator sekolah
=
Rp.   2.000.000,-
Total
Rp. 23.000.000,-

PENGELUARAN :
Konsumsi @ Rp. 5.000,- X 1500 orang
=
 Rp.7.500.000,-
Administrasi
=
 Rp.   500.000,-
Panggung dan sound system
=
 Rp.3.000.000,-
Bintang tamu
=
 Rp.8.000.000,-
Kenang-kenangan
=
 Rp.1.000.000,-
Total
Rp. 21.000.000,-

Untuk itu kami mohan sekolah memberikan donator sebesar Dua Juta Rupiah (Rp.2.000.000,-)

CARA MEMBUAT LAPORAN KEGIATAN


Pengertian Laporan Kegiatan
Laporan kegiatan adalah suatu ikhtisar tentang hal ikhwal pelaksana suatu kegiatan, yang harus disampaikan oleh pembina kepada pihak yang memberi tugas sebagai pertanggungjawaban.

Pentingnya Laporan Kegiatan
Laporan kegiatan merupakan alat yang penting untuk :
a.  Dasar penentuan kebijakan dan pengarahan pimpinan.
b.  Bahan penyusunan rencana kegiatan berikutnya.
c.  Mengetahui perkembangan dan proses peningkatan kegiatan.
d.  Data sejarah perkembangan satuan yang bersangkutan dan lain-lain.

Macam Laporan Kegiatan
a.  Ditinjau dari cara penyampaian, terdapat :
1.       Laporan lisan, disampaikan secara lesan, biasanya dilakukan hal-hal yang perlu segera disampaikan laporan lisan dapat dengan tatap muka, lewat telepon , wawancara dan sebagainya.
2.       Laporan tertulis, disampaikan secara lengkap dalam bentuk tulisan.
b.    Ditinjau dari bahasa yang digunakan, terdapat :
1.       Laporan yang ditulis secara populer, yang menggunakan kata-kata sederhana, kadang-kadang diselingi dengan kalimat humor / lucu.
2.       Laporan yang ditulis secara ilmiah, sebagai hasil peneliti. Biasanya isinya singkat tetapi padat dan sistimatis serta logis.
c.    Ditinjau dari isinya, dapat dibedakan :
1.       Laporan kegiatan, misalnya pelaksanaan perkemahan, pelaksanaan ujian SKU, SKK, Pramuka Garuda.
2.       Laporan perjalanan, misalnya laporan wisata, pengembaraan, penjelejahan dan sebagainya.
3.       Laporan keuangan, menyangkut masalah penerimaan dan penggunaan uang.

Sistimatika Laporan
Hendaknya laporan lengkap, dapat menjawab semua pertanyaan mengenai : apa ( what ), mengapa ( why ), siapa ( Who ), dimana ( where ), kapan ( when ), bagaimana ( how ).
Urutan isi laporan sebaiknya diatur, sehingga penerima laporan dapat mudah memahami. Urutan isi laporan antara lain sebagai berikut :

1.    Pendahuluan
       Pada pendahuluan disebutkan tentang :
a.       Latar belakang kegiatan.
b.       Dasar hukum kegiatan.
c.        Apa maksud dan tujuan kegiatan.
d.       Ruang lingkup isi laporan.

2.    Isi Laporan
       Pada bagian ini dimuat segala sesuatu yang ingin dilaporkan antara lain :
a.       Jenis kegiatan.
b.       Tempat dan waktu kegiatan.
c.        Petugas kegiatan.
d.       Persiapan dan rencana kegiatan.
e.        Peserta kegiatan.
f.        Pelaksanaan kegiatan (menurut bidangnya, urutan waktu pelaksanaan, urutan fakta / datanya).
g.        Kesulitan dan hambatan.
h.       Hasil kegiatan.
i.         Kesimpulan dan saran penyempurnaan kegiatan yang akan datang.

3.    Penutup
       Pada kegiatan ini ditulis ucapan terima kasih kepada yang telah membantu penyelenggaraan kegiatan itu, dan permintaan   maaf bila ada kekurangan-kekurangan. Juga dengan maksud apa laporan itu dibuat.

Hal-hal yang perlu diperhatikan
Laporan diusahakan agar :
a.       Singkat dan padat.
b.       Runtut atau sistimatis.
c.        Mudah dipahami isinya.
d.       Isinya lengkap.
e.        Menarik penyajiannya.
f.        Berpegangan pada fakta, data dan persoalannya.
g.        Tepat pada waktunya.


PENGERTIAN, FUNGSI, JENIS PROPOSAL


Proposal adalah usulan rencana kegiatan. Kata proposal berasal dari bahasa Inggris to propose yang artinya mengajukan. Dengan demikian pengertian proposal memiliki arti sederhana sebagai suatu bentuk pengajuan atau permohonan, penawaran baik berupa ide, gagasan, pemikiran, maupun rencana kepada pihak lain untuk mendapatkan dukungan ijin, persetujuan, dana, dan lain sebagainya (Hariwijaya, 2005:12-13). Sebagai bentuk pengajuan, proposal bernilai penting dan strategis karena merupakan awal yang menentukan keberhasilan suatu rencana program (usaha atau kegiatan). Karenanya, banyak orang atau lembaga menjadikan proposal sebagai "senjata ampuh" untuk menunjukkan apa saja ide, rencana kegiatan (usaha), dan program yang ditawarkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.Proposal memiliki fungsi yang sangat penting bagi perseorangan atau lembaga yang akan melakukan usaha, program, atau kegiatan. Fungsi dari proposal adalah sebagai berikut:
  • Fungsi proposal untuk melakukan penelitian yang berkenaan dengan agama, sosial, politik, ekonomi, budaya, dan sebagainya.
  • Fungsi proposal untuk mendirikan usaha kecil, menengah, atau besar.
  • Fungsi proposal untuk mengajukan tender dari lembaga-lembaga pemerintah atau swasta.
  • Fungsi proposal untuk mengajukan kredit kepada bank.
  • Fungsi proposal untuk mengadakan acara seminar, diskusi, pelatihan, dan sebagainya.
Ada banyak jenis proposal yang berkaitan dengan aktifitas manusia dikehidupan ini. Secara umum, berikut ini beberapa jenis proposal yang biasa dibuat dan diajukan banyak orang:
  • Proposal bisnis, contohnya proposal pendirian usaha.
  • Proposal proyek, contohnya proposal pengajuan dana kepada lembaga donor.
  • Proposal penelitian, contohnya proposal skripsi, tesis, dan disertasi.
  • Proposal kegiatan, contohnya proposal kegiatan seminar, pelatihan, dan lomba.
Referensi:
  • Susanto, Happy. 2010. Panduan Lengkap Menyusun Proposal. Jakarta: Visimedia.
  • Susanto, Happy. 2009. Proposal Tepat Bisnis Melesat, Kiat Jitu menggolkan Proposal. Jakarta: Visimedia.
Proposal adalah suatu saran atau permintaan kepada seseorang atau badan untuk mengerjakan atau melakukan suatu pekerjaan.
Proposal penelitian memuat hal berikut:
1.    Judul penelitian
2.    Latar belakang penelitian
3.    Permasalahan
4.    Pembatasan masalah
5.    Tujuan penelitian
6.    Fasilitas penelitian
7.    Tempat atau objek penelitian
8.    Dana penelitian
9.    Metode penelitian.
Contoh judul proposal
Laporan perjalanan adalah laporan yang dibuat berdasarkan pengalaman selama melakukan kunjungan atau perjalanan. Menurut medianya laporan perjalanan dapat dibedakan menjadi laporan lisan dan laporan tertulis. Laporan perjalanan dapat berupa surat, formulir, artikel, buku.
Laporan perjalanan berisi hal-hal berikut:
1.       Latar belakang
2.       Tujuan
3.       Objek yang dituju
4.       Pemberangkatan
5.       Waktu
6.       Lama perjalanan
7.       Panitia
8.       Peserta
9.       Dana
10.    Kota yang dilewati
11.    Pengalaman
Biografi adalah tulisan yang meriwayatkan kehidupan dan pengalaman hidup seorang tokoh. Biografi ditulis oleh orang lain. Tokoh yang dimaksudkan dapat berupa tokoh agama, tokoh politik, tokoh ekonomi, tokoh olahraga, tokoh masyarakat, dan lain-lain. Dalam biografi berisi nama, tempat tanggal lahir, nama orang tua, nama istri, keluarga, tempat tinggal, riwayat pendidikan, pengalaman hidup, jasa bakti, penghargaan, dan lain-lain.
Ikhtisar adalah mengungkapkan kembali inti atau saripati karangan. Dalam ikhtisar urutan isi tidak dipersoalkan. Ikhtisar dibuat untuk mengungkapkan gagasan pengarang secara kreatif dan bahasa disusun agar mudah dipahami oleh pembaca.
Teknik penyusunan ikhtisar:
a.        Membaca teks asli sampai tuntas untuk memperoleh kesan umum
b.        Membaca ulang sambil mencatat pikiran utama
c.        Mengungkapkan pikiran utama secara bebas.

STRATEGI PEMASARAN DALAM SIKLUS HIDUP PRODUK


Dalam keempat tahap dari analisa Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini memiliki beberapa strategi (Kotler 1997) yaitu :
      1.      Tahap Perkenalan (Introduction)
Strategi pemasaran pada tahap ini ditujukan untuk membangun kesadaran akan produk secara meluas dan mendorong konsumen untuk mencoba. Atau dengan kata lain adalah menciptakan primary demand (permintaan untuk produk baru). Untuk kepentingan ini produk biasanya didesain dengan model yang terbatas guna menghindari terjadinya kebingungan pada calon pembeli dan memudahkan mereka mengenal ciri produk dengan cepat.
a.       Strategi peluncuran cepat (rapid skimming strategy)
Peluncuran produk baru pada harga tinggi dengan tingkat promosi yang tinggi. Perusahaan berusaha menetapkan harga tinggi untuk memperoleh keuntungan yang mana akan digunakan untuk menutup biaya pengeluaran dari pemasaran. Cara ini biasanya dipakai untuk mempercepat laju penerobosan pasar. Strategi ini akan berhasil jika sebagian besar pasar belum mengetahui keberadaan produk, konsumen bersedia membayar pada harga berapa pun, dan perusahaan menghadapi pesaing potensial serta ingin membangun preferensi pada mereknya.
b.      Strategi peluncuran lambat (slow skimming strategy)
Merupakan peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan sedikit promosi. Harga tinggi untuk memperoleh keuntungan sedangkan sedikit promosi untuk menekan biaya pemasaran. Strategi ini akan berhasil jika besarnya pasar terbatas, sebagian besar konsumen mengetahui keberadaan produk, konsumen mau membeli dengan harga tinggi, dan pesaing potensial belum muncul.
c.       Strategi penetrasi cepat (rapid penetration strategy)
Merupakan peluncuran produk pada harga yang rendah dengan biaya promosi yang besar. Strategi ini menjanjikan penetrasi pasar yang paling cepat dan pangsa pasar yang paling besar. Strategi ini akan berhasil jika pasar sangat luas, konsumen belum mengetahui keberadaan produk, konsumen sangat peka terhadap harga, dan terdapat indikasi persaingan potensial yang besar.
d.      Strategi penetrasi lambat (slow penetration strategy)
Merupakan peluncuran produk baru dengan tingkat promosi rendah dan harga rendah. Harga rendah ini dapat mendorong penerimaan produk yang cepat dan biaya promosi yang rendah. Keberhasilan strategi ini biasanya harus didukung dengan pasar yang sangat luas, konsumen mengetahui keberadaan produk, konsumen peka terhadap harga, dan persaingan potensial sangat rendah.
Lamanya tahap pengenalan ini sangat ditentukan oleh karakteristik produk seperti differential advantage dibandingkan produk produk lain yang eksis di pasar, usaha-usaha edukasional yang dibutuhkan, kadar sifat/corak baru suatu produk (degree of newness), dan komitmen sumber daya pihak manajemen terhadap item/aspek baru tersebut. Biasanya yang diharapkan adalah periode pengenalan yang singkat, sehingga pengaruh negatif terhadap penerimaan dan aliran kas dapat dikurangi. Demikian pula halnya dengan ketidakpastian terhadap produk baru tersebut diharapkan dapat ditekan.
      2.      Tahap Pertumbuhan (Growth)
·         Rapid Growth
Strategi pemasaran pada tahap ini ditujukan terutama untuk membangun pasar yang kuat dan mengkhususkan distribusi. Mutu produk ditingkatkan dan lini produk diperluas untuk menarik segmen pasar baru. Selain lini produk, lini harga juga digunakan untuk memuaskan selera berbagai segmen, mulai dari harga rendah sampai dengan harga premi. Sementara itu promosi ditekankan untuk membangun preferensi merek (selective demand). Periklanan dititikberatkan pada media massa untuk memaksimumkan jangkauan penginformasian produk. Pemasar juga harus terus mengumpulkan informasi tentang kegiatan persaingan dan mencari segmen pasar baru karena peluang di pasar yang ada sudah mulai berkurang dengan semakin banyaknya pesaing yang muncul.
    Bentuk-bentuk strategi yang dapat dilakukan pada tahap ini antara lain meliputi
a.        Meningkatkan kualitas produk serta menambahkan keistimewaan produk baru dan gaya yang lebih baik.
b.        Perusahaan menambahkan model – model baru dan produk – produk penyerta (yaitu, produk dengan berbagai ukuran, rasa, dan sebagainya yang melindungi produk utama)
c.        Perusahaan memasuki segmen pasar baru.
d.       Perusahaan meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki saluran distribusi yang baru.
e.        Perusahaan beralih dari iklan yang membuat orang menyadari produk (product awareness advertising) ke iklan yang membuat orang memilih produk (product preference advertising)
f.         Perusahaan menurunkan harga untuk menarik pembeli yang sensitif terhadap harga dilapisan berikutnya.
·         Slow Growth
Strategi pemasaran pada tahap ini sebagian besar difokuskan untuk memperkuat dan mempertahankan posisi pasar serta membangun kesetiaan konsumen dan penyalui. Dengan semakin banyaknya pesaing yang keluar dari pasar maka intensitas persaingan menjadi berkurang. Jumlah produk di pasar juga berkurang, selain akibat semakin terdesaknya produk tiruan yang gagal, juga disebabkan oleh lini produk perusahaan yang menyusut karena produsen dan penyalur menghilangkan item yang prestasinya jelek. Harga menjadi alat persaingan. Selain untuk rnempertahankan konsumen agar tetap membeli, alasan harga kini menjadi alat untuk bersaing karena pasar sudah jenuh dan tidak tertarik lagi dengan promosi perusahaan. Penyalur menjadi semakin penting karena produk yang selalu tersedia pada tingkat eceran akan dapat memberikan penghasilan secara teratur. Dengan demikian promosi akan bergeser dari konsumen ke penyalur. Di samping itu usaha untuk memberikan pelayanan purna beli (servis dan suku cadang) juga semakin meningkat. Intelijen pemasaran mulai memfokuskan pada peningkatan produk, mencari peluang di pasar baru, serta perbaikan dan penyegaran tema promosi.
      3.      Tahap Kedewasaan (Maturity)
Strategi yang dapat dilakukan pada tahap ini :
a.       Modifikasi pasar
1)      Memperluas jumlah pemakai merk
2)      Meningkatkan tingkat pemakaian per pemakai
Volume = jumlah pemakai merk x tingkat pemakaian per pemakai
Jumlah pemakai merk  dapat diperluas dengan cara :
·         Mengubah orang bukan pemakai
·         Memasuki segmen pasar baru
·         Memenangkan pelanggan pesaing.               
Strategi untuk meningkatkan tingkat pemakaian per pemakai:
·         Penggunaan lebih sering
·         Lebih banyak pemakaian per peristiwa
·         Penggunaan baru dan lebih bervariasi

 b.      Modifikasi produk
·         Peningkatan kualitas (quality improvement) bertujuan meningkatkan kemampuan produk, misalnya daya tahan, kecepetan, dan kinerja produk. Strategi ini efektif jika mutu produk memang masih bisa ditingkatkan, konsumen peka terhadap mutu produk, dan konsumen percaya bahwa mutu yang lebih tinggi akan memberikan manfaat yang lebih tinggi.
·         Peningkatan keistimewaan (feature improvement) bertujuan untuk menambahkan ciri-ciri baru pada produk seperti ukuran, berat, bahan pokok baru, bahan pelengkap, dan sebagainya. Kebaikan dari strategi ini adalah meningkatkan image perusahaan sebagai pemimpin pasar yang progresif, dapat merebut kesetiaan segmen pasar tertentu, memberikan publisitas cuma-cuma bagi perusahaan, mendorong antusiasme pada wiraniaga dan distributor, serta perubahan tersebut dapat dilakukan denganf leksibel tanpa tambahan biaya. Namun kelemahan terbesar dari strategi ini adalah mudah ditiru, terlebih lagi apabila perubahan tersebut tidak memberikan manfaat yang permanen.
·         Peningkatan gaya (style improvement) bertujuan untuk menambah daya tarik estetika produk seperti model, warna, kemasan dan lain – lain. Keuntungan dari strategi ini adalah terciptanya identitas yang khas di pasar serta kesetiaan konsumen pada merek. Namun strategi ini juga mempunyai masalah selain keuntungan di atas, yaitu sulit mengetahui kelompok orang yang menyukai model baru dan biasanya model baru menghilangkan model lama yang sudah diterima (style loyalty) sehingga perusahaan dapat menghadapi risiko kehilangan konsumen yang terlanjur menyukai model lama
c.     Modifikasi bauran pemasaran  (marketing mix) dimana perusahaan bertujuan untuk \mempertahankan pangsa pasar dari pesaing dan menjaga kelompok produk (product category) dari serangan produk substitusi. Bentuk strategi ini adalah berupa modifikasi bauran pemasaran untuk memperoleh tambahan penjualan. Strategi bertahan ini lebih menitikberatkan pada penekanan/pengurangan biaya produksi dan menghilangkan kelemahan produk. Distributor memainkan peranan penting untuk strategi ini, sebab tingkat penjualan yang mereka peroleh dipengaruhi oleh usaha promosi perusahaan untuk mendorong distributor tetap setia pada perusahaan. Di samping itu, karena promosi berkurang keefektifannya, maka penentuan harga menjadi bentuk lain dari promosi.
      Walaupun usaha promosi ditujukan untuk mempertahankan kesetiaan produk pada konsumen dan distributor, penekanannya akan lebih cenderung lebih berat pada distributor. Meskipun merupakan alternatif strategi yang baik pada tahap kedewasaan, strategi ini mempunyai kelemahan pokok yaitu sangat mudah ditiru pesaing, terutama jika yang dilakukan adalah potongan harga, peningkatan aktivitas pelayanan, dan distribusi massal. Keuntungan yang diperoleh pun tidak banyak, karena setiap tindakan yang dilakukan perusahaan akan mendapat reaksi dari pesaing.
d.      Menggunakan take-off strategy yang mana marupakan salah satu strategi yang digunakan untuk mencapai fase penerimaan konsumen baru, strategi ini dapat memperbaharui pertumbuhan pada saat produk masuk dalam kematangan.
4.      Tahap Penurunan (Decline)
Penjualan perusahaan yang semakin bergerak ke arah penurunan merupakan gejala tahap decline dalam PLC. Penurunan penjualan ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti perubahan selera pasar, produk substitusi diterima konsumen (baik dan dalam negeri maupun dan luar negeri), dan perubahan teknologi. Perusahaan akan mengeksploitasi produknya sebelum memutuskan untuk menghapusnya dan jajaran lini produk yang ditawarkan. Semuanya ini mengakibatkan menghebatnya persaingan harga, kelebihan kapasitas, dan laba perusahaan menghilang. Namun produk yang memasuki tahap decline bukan berarti sudah tidak menguntungkan lagi. Ada kemungkinan justru menguntungkan bagi perusahaan yang masih bertahan di pasar, karena dapat memanfaatkan sisa-sisa konsurnen yang sudah ditinggalkan pesaing. Pada tahap ini produk hanya akan memenuhi kebutuhan pasar inti, sehingga konsumen cenderung spesialis.
Sejumlah alternatif dapat dilakukan pada tahap akhir PLC ini. Namun perlu diperhatikan bahwa pilihan alternatif haruslah didasarkan pada kekuatan dan kelemahan perusahaan serta daya tarik industri bagi perusahaan. Alternatif-alternatif tersebut di antaranya adalah :
  • Menambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi persaingan yang baik.
  • Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat baru pada produk.
  • Mencari pasar baru.
  • Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian industri dapat diatasi.
  • Mengurangi investasi perusahaan secara selektif dengan cara meninggalkan konsumen yang kurang menguntungkan, tetapi menambah investasi untuk kelompok kecil konsumen yang masih setia dan menguntungkan.
  • Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai dengan cepat.
  • Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.